Salin Artikel

Meski Dihantam Pandemi, Maidi-Inda Raya Tetap Jalankan Program Kerjanya

KOMPAS.com – Wali Kota Madiun Maidi bersama Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya memutuskan untuk tetap menjalankan pembangunan yang bermuara pada peningkatan ekonomi meski dihantam pandemi Covid-19.

Salah satu upaya tersebut mereka lakukan dalam pembangunan Pahlawan Street Center dan Kawasan Sumber Umis.

“Biarpun banyak yang ditunda, saya tetap berupaya menjalankan program kerja yang telah direncanakan. Dengan demikian, saat pandemi pergi sejumlah pembangunan itu akan menjadi lompatan ekonomi nanti,” jelasnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (30/4/2021).

Terbukti, hasil kerja keras Maidi-Inda Raya (MaDa) selama dua tahun memimpin bumi pendekar pun banyak memenuhi harapan masyarakat.

Setidaknya di tahun kedua sudah terlaksana program kerja nyaris mendekati 50 persen dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah disusun.

Perlu diketahui, dari 33 program kerja, hanya menyisakan tiga program kerja yang belum tergarap.

Adapun tiga program kerja tersebut, di antaranya windows display Jawa Timur (Jatim) Wilayah Barat, Ring Road Timur, dan miniatur Kota Madiun PeceLand.

Sementara itu, 30 program kerja MaDa lainnya sesuai dengan visi dan misi sudah terlaksana dengan baik.

Program tersebut mulai dari pembangunan infrastruktur di Sumber Wangi, Pahlawan Street Center (PSC), Proliman Tugu Pendekar, pemberian laptop gratis , jaminan sosial bagi tenaga kerja sektor informal dan upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Sejak resmi dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota, Senin (29/4/2019), Maidi-Inda Raya sudah banyak berbenah demi mewujudkan masyarakat yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera.

Bagi Maidi, menjalani roda pembangunan dalam kurun dua tahun terakhir bukanlah perkara yang mudah. Terlebih, satu tahun terakhir sektor perekonomian meredup akibat diguncang pandemi Covid-19.

“Perjalanan tahun kedua ini memang tidaklah mudah karena kami harus berhadapan dengan pandemi Covid-19. Padahal, di tahun kedua semestinya kami bisa menjalankan roda pemerintahan secara utuh,” ucapnya.

Maidi menjelaskan, pada awal kepemimpinannya tidak dapat merasakan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Memasuki tahun kedua, ia baru memulai penyusunan APBD mulai tahun anggaran (TA) 2020.

Kondisi itu menjadikan awal kepemimpinannya pada 2019 tidak bisa maksimal dalam penyusunan APBD 2019. Hal ini karena pada saat penyusunan MaDa belum menjabat.

Adapun kesempatan tersebut, kata Maidi, semestinya diperoleh pada dua tahun masa kepemimpinannya dengan Wakil Wali Kota Inda Raya.

“Saya bersama ibu Inda mati-matian menyusun program kerja prioritas untuk dilaksanakan pada tahun kedua kami memimpin. Kami terlibat sepenuhnya dalam penyusunan APBD TA 2020. Ada banyak program kerja kami yang akan terlaksana di tahun kedua itu,” imbuhnya.

Namun, baru berjalan sekitar tiga bulan, Indonesia bahkan seluruh dunia diterjang pandemi Covid-19.

Kondisi ini berdampak pada program dan kegiatan karena tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

Keadaan tersebut semakin sulit setelah adanya refocusing anggaran yang berakibat pada penundaan berbagai kegiatan.

Pasalnya, anggaran itu dialihkan untuk penanganan Covid-19 sesuai dengan instruksi pemerintah pusat dan harus dilakukan. Dengan demikian, apa yang sudah direncanakan terdampak imbasnya.

“Untuk itu, kesehatan harus diutamakan daripada pembangunan,” ujar Maidi

Kendati demikian, lanjut dia, pada saat bersamaan harus dipikirkan bagaimana meningkatkan perekonomiannya. Terlebih sektor perekonomian menjadi bulan-bulanan akibat pandemi Covid-19.

Fokus pada peningkatan sektor ekonomi

Terkait kepemimpinan Maidi pada tahun ketiga menjabat, ia bersama Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya akan berfokus peningkatan sektor ekonomi.

“Tahun ketiga, kami fokus pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Untuk meningkatkan ekonomi rakyat, Pemkot Madiun akan lebih banyak fokus menggarap penyempurnaan destinasi wisata.

Oleh karena itu, wisata belanja, kuliner, religi dan sejarah akan disempurnakan.

“Program ini kami fokuskan ke semua kelurahan agar menjadi kelurahan mandiri. Kelurahan yang memiliki potensi nantinya akan menjadi daya tarik masyarakat, baik skala lokal, regional, maupun nasional,” demikian Maidi.

Pada kesempatan tersebut, Maidi bersama Inda Raya dan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) turut meresmikan 17 proyek di kawasan Sumber Wangi Madiun, Kamis (29/4/2021).

Proyek tersebut, antara lain Pahlawan Street Center (PSC), tugu lalu lintas atau traffic light di perempatan tugu, Tugu Pancasila, lampu penjor dekorasi, hingga pembangunan sembilan lapak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Kecamatan Taman.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Madiun Maidi menyatakan, visi dan misi yang dipaparkan saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan janji seorang pemimpin kepada rakyat yang harus di tepati.

Hal tersebut sudah ia buktikan melalui berbagai capaian prestasi. Adapun tujuannya untuk menjadikan Kota Madiun sebagai kota yang pintar, melayani, membangun, peduli dan terbuka sesuai dengan visi dan misi.

Untuk diketahui, Kota Madiun telah berhasil meraih 67 penghargaan dalam dua tahun terakhir. Tak hanya itu, kota pendekar ini juga menyabet tiga penghargaan pada 2021.

Pertama, sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) Sekretariat Daerah (Setda) terkait sistem manajemen mutu dan sistem manajemen anti penyuapan.

Penghargaan kedua, Kota Madiun berhasil meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) pertama di Jatim dan nomor tiga nasional.

Sementara itu, penghargaan ketiga adalah keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mendapatkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award nomor tiga nasional bidang penilaian kompetensi.

“Penghargaan-penghargaan ini sesuai dengan visi saya, yakni mewujudkan pemerintahan yang bersih berwibawa. Good and clean government inilah yang nantinya akan membawa masyarakat sejahtera,” ucap Maidi.

Ia menambahkan, dari misinya yang terangkum dalam panca karya, Pemkot Madiun juga sudah meraih berbagai penghargaan.

Penghargaan itu diantaranya, Anugerah Karya Utama Administrasi Kependudukan (Adminduk) 2020 Terbaik I kategori jumlah penduduk 0-750.000 jiwa tingkat Jatim.

Kemudian, penghargaan Wali Kota Madiun Maidi atas kontribusi dan peran aktif dalam pelaksanaan sensus penduduk online 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim untuk Madiun Kota Melayani.

Selain itu, ada pula penghargaan Top 10 Bupati dan Wali Kota sebagai pembina keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tahun 2020 tingkat Provinsi Jatim, penghargaan kepada 18 perusahaan yang meraih kategori zero accident untuk Madiun Kota Peduli.

Selanjutnya, penghargaan Pengelola Aspek Dengan Keberlanjutan Inisiatif Terbaik Kategori Instansi Pemerintah Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik Terbaik 2020 dalam Kompetisi Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Terbaik 2020.

Terakhir, penghargaan Penyedia Layanan Informasi Terbaik 2020 dari Komisi Informasi Jawa Timur untuk Madiun Kota Terbuka.

Maidi mengaku, program Madiun Kota Pintar dan Madiun Kota Membangun sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Termasuk program laptop dan WiFi gratis hingga pembangunan fisik lainnya.

Kondisi tersebut berdampak dengan dengan capaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Madiun tertinggi ketiga di Jatim dengan nilai 80,91.

“Semua itu tidak akan mungkin diraih tanpa partisipasi seluruh elemen masyarakat. Untuk itu, kami mohon dukungan dan doa seluruh masyarakat agar kami bisa mewujudkan Kota Madiun yang aman, nyaman, damai dan sejahtera,” jelas Maidi. (ADV)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/30/09182581/meski-dihantam-pandemi-maidi-inda-raya-tetap-jalankan-program-kerjanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke