Salin Artikel

Lantik 8 Kepala Daerah dalam Suasana Duka, Gubernur Sumut Banjir Pujian

Senin (26/4/2021) dini hari, jenazahnya tiba di Bandara Kualanamu dan disemayamkan di rumah dinas gubernur.

Meski berkabung, Edy tetap melaksanakan tugasnya sebagai Gubernur Sumut yang salah satunya adalah melantik 8 kepala daerah hasil Pilkada 2020. Sikapnya ini mendapat apresiasi dari para kepala daerah yang dilantik.

Mereka menyebut Gubernur Edy sebagai negarawan yang patut diteladani dalam menjalankan roda pemerintahan.

"Beliau teladan, mendahulukan amanat rakyat, baru kepentingan lainnya," kata Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga seusai dilantik, Senin.

Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang juga mengapresiasi apa yang ditunjukkan Edy Rahmyadi.

"Kita semua tahu beliau masih dalam keadaan berduka cita, bahkan adiknya pun belum dikebumikan. Walau dalam berbelasungkawa beliau tetap melantik dan memberikan terbaik untuk pemerintah ini. Saya salut dan kagum pada beliau," ucapnya.

Pujian juga datang dari mantan gubernur ke-13 Sumut, Syamsul Arifin. Menurut Syamsul, apa yang dilakukan Edy merupakan contoh negarawan yang baik karena mengutamakan kewajiban sebagai abdi negara di atas segalanya.

"Ini pemimpin yang baik, kewajiban di atas segala-galanya, tanggung jawab di atas segala-galanya. Ini tugas kan dari presiden. Beliau seorang purnawirawan TNI yang benar. Saya salut dengan sikap Pak Gubernur yang tegas dan menjadi contoh negarawan yang baik," ungkap Syamsul.

Dimakamkan di taman makam pahlawan

Upacara pemakaman adik kandung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kombes Zulfikar Tarius dipimpin Kepala Kepolisian Daerah Sumut RZ Panca Putra di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Kota Medan, Senin siang.

Panca menyebut almarhum adalah polisi sejati. Sosok Brimob sejati yang memberikan pengabdian terbaiknya, jiwa raga demi kemanusiaan.

"Almarhum merupakan sosok yang rendah hati, menganggap semua orang sebagai saudaranya. Semoga apa yang beliau berikan semasa hidup dapat menjadi contoh bagi kita semua dalam menjalankan tugas dan pengabdian kepada masyarakat," kata Panca.

Semasa hidup, almarhum memulai tugasnya untuk negara pada 1994 sebagai PAMA Polda Papua dan terakhir sebagai Auditor Kepolisian Madya Tingkat II Itwasum Polri.

Semasa hidup, almarhum banyak mendapat tanda kehormatan seperti Satyalancana GOM IX/Raksaka Dharma, Satyalancana Dwidya Sistha, Satyalancana Karya Bhakti, Satyalancana Pengabdian delapan tahun dan Satyalancana Ksatrya Tamtama.

Sebelum dimasukkan ke peti jenazah, keluarga terlebih dahulu melakukan takziah. Air mata pun membasahi wajah gubernur. Ia mencium wajah adiknya untuk terakhir kali.

Setelah dishalatkan, jenazah diserahkan kepada kepolisian untuk dimakamkan. Acara serah terima jenazah dilakukan dengan upacara yang dipimpin Wakil Kapolda Sumut Dadang Hartanto.

Usai pemakaman, Edy mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemakaman adiknya. Mulai dari kapolda Jawa Timur sampai kapolda Sumut, dia menyebut hal ini sebagai jiwa korsa Polri. Mewakili keluarga, dia menyampaikan apabila ada kesalahan atau persoalan almarhum yang belum selesai, dirinya meminta untuk menemui keluarga.

"Apabila adik saya ada utang atau kesalahan, sampaikan kepada kami atau saya. Kapan saja, Insya Allah akan kita selesaikan sehingga tidak menjadi persoalan almarhum dalam menghadapi Tuhannya," kata Edy.

Sejumlah tokoh besar tampak melayat, di antaranya Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah beserta istri, Sri Ayu Mihari; Pangdam I/Bukit Barisan Hassanudin; Panglima Kosekhanudnas III Esron SB Sinaga; tokoh masyarakat Sumut Syamsul Arifin, anggota DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution; ulama Abdullah Syah dan; Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/27/060000078/lantik-8-kepala-daerah-dalam-suasana-duka-gubernur-sumut-banjir-pujian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke