Pendampingan psikologis ini dilakukan oleh Tim Trauma Healing Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Lampung dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Lampung di kediaman kakak kandung Letnan Kolonel (P) Heri di Kompleks Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Senin (26/4/2021).
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) mengatakan, pendampingan ini adalah pertolongan pertama psikologis kepada keluarga korban tenggelamnya (subsunk) KRI Nanggala-402.
"Pyschology first aid atau PFA ini dilakukan dengan hadir mendampingi keluarga korban baik secara fisik maupun psikologis," kata Pandra.
Pandra berharap pendampingan ini mampu memfasilitasi keluarga korban yang cemas menunggu kabar informasi tenggelamnya KRI Nanggala-402 tersebut.
"Ada pendekatan khusus kepada para keluarga korban yang sedang menunggu hasil informasi resmi dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)," kata Pandra.
Sementara itu, Ketua Tim Trauma Healing Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Lampung, AKBP Yuni mengungkapkan, pendampingan dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung melalu proses konseling untuk memfasilitasi reaksi emosional.
"Seperti ungkapan rasa sedih, cemas, marah dan penuh harap dari keluarga korban," kata Yuni.
Yuni menambahkan, layanan dukungan psikososial ini diharapkan bisa mengurangi beban psikologis keluarga korban agar bisa terus bersabar.
"Dan, tetap berdoa yang terbaik atas musibah kecelakaan itu seraya mempersiapkan kondisi psikologis keluarga korban untuk menghadapi kemungkinan terburuk mengenai kondisi korban," kata Yuni.
https://regional.kompas.com/read/2021/04/26/152325378/putranya-gugur-ibunda-komandan-kri-nanggala-402-dapat-trauma-healing