Salin Artikel

Kiprah Gerakan Salon Masjid Cianjur, Bikin Jemaah Nyaman Tanpa Bayaran

Salah satunya seperti yang dikerjakan sekelompok anak muda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini.

Sejak hari pertama Ramadhan, komunitas yang mengatasnamakan diri Kawan Ukhuwah ini menyisir sejumlah masjid untuk dibersihkan.

Kegiatan tersebut dinamakan salon masjid, kegiatan sosial yang telah berjalan dalam 3 tahun terakhir.

Pendiri Kawan Ukhuwah Arif Munawar (31) mengatakan, salon masjid adalah kegiatan bersih-bersih masjid dan lingkungan sekitarnya.

Kegiatan tersebut salah satunya dilakukan di Masjid Al Mukhlishin, Desa Bojong, Cianjur, Minggu (18/4/2021).

Berbekal vacuum cleaner, sapu, lap kaca dan lantai, kemoceng, sikat serta cairan pembersih dan peralatan lainnya, puluhan anak muda sibuk membersihkan masjid.

Kegiatan diawali dengan tausiah dan shalat sunah dua rakaat secara berjamaah.

“Sebelum membersihkan masjid, diri kita juga tentu harus bersih dulu, biar ikhlas," ucap Arif saat diwawancarai Kompas.com di sela kegiatan, Minggu.

Dalam kegiatan tersebut, anggota dibagi ke dalam 3 tim. Ada yang bertugas membersihkan tempat shalat dan mimbar, halaman dan lingkungan sekitar masjid, serta di area WC atau toilet dan tempat wudu.

“Maksimal butuh 2 jam untuk kegiatannya. Tapi, tergantung kondisi dan besar kecilnya masjid, terutama kondisi tempat wudu dan toiletnya," kata Arif.

Sepanjang bulan Ramadhan ini, mereka akan keliling ke sejumlah masjid untuk bersih-bersih.

Sejak komunitas ini terbentuk, mereka telah membersihkan 50 masjid di wilayah Cianjur.

Awal mula terbentuk

Arif menceritakan, aksi sosial ini berangkat dari keprihatian anggota komunitas yang melihat bahwa masih ada masjid yang kurang terawat dari segi kebersihan, terutama di bagian toilet dan tempat wudu.

Ia pun kemudian berinisiatif membentuk komunitas dan mengajak rekan-rekan sejawatnya untuk berbuat sesuatu.

“Daripada anak-anak nongkrong tidak jelas, ayolah kita bersih-bersih masjid. Awalnya dari sana. Alhamdulilah sekarang masih berjalan,“ ucap Arif.

Untuk lebih menggaungkan keberadaannya, komunitas ini aktif di media sosial untuk berbagi informasi dan kegiatan.

“Maksud tujuan dari kegiatan ini tentunya untuk memberi kenyamanan jemaah selama mereka di masjid, dan mengajak mereka terbiasa membersihkan masjid," ungkap Arif.

Tidak dipungut biaya

Bergerak di bidang sosial keagamaan, kegiatan salon masjid ini tentu tidak berharap imbalan apalagi bayaran.

Para pemuda yang berangkat dari berbagai profesi dan kalangan ini secara sukarela membersihkan tempat ibadah umat Islam tersebut.

Mereka mengajak masyarakat dan takmir masjid untuk tidak sungkan apabila membutuhkan tenaga mereka.

“Gratis, takmir masjid bisa menghubungi nomor kontak telepon atau berkomunikasi langsung lewat media sosial kami,” kata Arif.

Biasanya, apabila ada permintaan bersih-bersih masjid, mereka akan mengutus 1-2 orang untuk survei lokasi, melihat situasi dan menentukan berapa jumlah anggota yang akan diterjunkan hingga menentukan alat yang dibutuhkan.

Arif menyebut, membersihkan masjid tidak bisa dilakukan sembarangan. Namun, harus ada teknik khusus.

Untuk itu, para anggota komunitas telah dibekali keterampilan khusus, seperti cara membersihkan kerak lantai keramik toilet, membersihkan karpet, kaca jendela dan lainnya.

“Dalam membersihkan tidak boleh asal-asalan, tidak asal sikat. Kita juga pakai cairan khusus,” ujar dia.

Anggota komunitas ini secara sukarela menggalang dana sendiri.

“Kita juga open donasi. Donatur tak hanya menyumbang dalam bentuk uang saja. Namun, ada juga berupa alat. Ini vacuum cleaner sumbangan dari donatur,” kata Arif.

Komunitas ini terus eksis dan berkembang. Berawal dari 15 orang anggota, kini jumlahnya bertambah menjdi 50 orang, termasuk cabang komunitas di luar daerah, yakni di Bandung.

“Anggota kita dari berbagai kalangan, ada pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, PNS, pengusaha, mantan preman juga ada,” ucap Arif.


Sempat dicurigai dan ditolak

Niat baik ternyata tak selamanya mendapat sambutan yang baik, sebagaimana yang pernah dialami para anggota komunitas ini.

Arif mengaku, kegiatan salon masjid sempat dicurigai membawa misi ajaran kelompok tertentu.

Padahal, menurut dia, misi salon masjid semata untuk membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan masjid.

“Tidak ada maksud lain, hanya ingin mengajak masyarakat khususnya anak-anak muda untuk memakmurkan masjid,” ucap Arif.

Kendati begitu, masih saja ada takmir masjid yang tidak berkenan, bahkan menolak uluran bantuan mereka.

"Biasanya yang menolak itu karena marbutnya gengsi atau alasan lainnya. Tapi, respons itu tak menyurutkan semangat kami untuk tetap istikamah memakmurkan masjid dengan cara seperti ini," tutur Arif.

“Alhamdulilah, ke depan sudah ada beberapa masjid yang minta bantuan kita untuk dibersihkan,” ucap dia.

Arif berharap, apa yang dilakukan bersama komunitas ini bisa menjadi pemicu bagi pemuda setempat untuk lebih peduli terhadap kebersihan masjid.

Pihaknya juga membuka akses seluas-luasnya bagi siapapun yang ingin bergabung dalam komunitas.

"Semakin banyak yang terlibat, tentunya akan semakin banyak orang yang memakmurkan masjid, mari bergabung," kata Arif.

Sementara itu, Takmir Masjid Al Mukhlishin Adam Mutaki mengapresiasi kegiatan salon masjid.

“Tentunya kami sangat terbantu. Apalagi di bulan Ramadhan ini kegiatan di masjid padat, sehingga perlu dijaga kebersihan dan kenyamanannya setiap waktu,” ucap Adam.

Adam berharap, apa yang dilakukan komunitas Kawan Ukhuwah bisa memantik semangat pemuda masjid setempat untuk lebih peduli dan giat dalam memakmurkan masjid.

Menurut dia, menciptakan lingkungan masjid yang bersih, suci dan nyaman sejatinya menjadi kewajiban setiap muslim.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/20/090611278/kiprah-gerakan-salon-masjid-cianjur-bikin-jemaah-nyaman-tanpa-bayaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke