Salin Artikel

Klaster Takziah di Gunungkidul, Puluhan Orang Positif Covid-19 dan 2 Meninggal

Kasus Klaster pertama di Kapanewon Panggang dan kedua klaster di Kapanewon Playen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, di Kapanewon Panggang disebut klaster layatan atau takziah.

Dari tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Gunungkidul ada 37 orang orang.

"Dari klaster layatan (takziah) kasus di-tracing ada 37 orang, yang terkonfirmasi positif ada 34 orang, dan 2 diantaranya meninggal," kata Dewi melalui sambungan telepon Senin (19/4/2021).

Diakuinya saat ini masyarakat sudah mulai kendor untuk protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.

"Masyarakat sudah jenuh," kata Dewi.

Dijelaskannya, pada Senin ada tambahan kasus baru sebanyak 40 orang. Total hingga sekarang ada 2.513 warga yang positif terjangkit virus corona.

Dari jumlah tersebut, 2.244 orang sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan sisanya sebanyak 120 orang dinyatakan meninggal dunia dan 149 orang masih menjalani perawatan.

Sebelumnya, klaster juga terjadi di Kalurahan Getas, Kapanewon Playen.

Lurah Getas Pamuji mengatakan, ada 29 warga terkonfirmasi positif di padukuhan Ngasem, Getas, Kapanewon Playen.


Munculnya klaster bermula adanya kegiatan hajatan ke Jakarta beberapa waktu lalu.

Total ada 14 orang yang berangkat ke Jakarta dalam satu angkutan. Setelah pulang ke Padukuhan, ikut acara mitoni atau peringatan tujuh bulan kehamilan.

Beberapa waktu kemudian ada satu keluarga berjumlah tiga orang merasa tidak enak badan, dan setelah memeriksakan diri ke Puskesmas dinyatakan terkonfirmasi positif.

Dinas Kesehatan Gunungkidul melakukan tracing dan diketahui puluhan warga terkonfirmasi positif Covid-19.

"Pada Minggu (18/4/2021) hasil tes dinyatakan 23 warga positif. Sebelumnya sudah ada enam warga yang positif sehingga total ada 29 warga yang berasal dari tiga RT dinyatakan tertular corona,” kata Pamuji.

Pamuji mengatakan, dari 29 orang tersebut ada yang dirawat di RSUD Saptosari, dan ada yang melakukan isolasi mandiri

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan akan berkomunikasi dengan seluruh Lurah, demi meminimalisir bertambahnya kasus penularan baru.

"Akan saya ingatkan lagi para Lurah agar memantau dan mengawasi kegiatan warganya," kata Sunaryanta.

Menurut Sunaryanta, kunci utama pencegahan penularan adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Jika hal itu dipatuhi, maka potensi penularan di kegiatan masyarakat bisa diminimalisir.

Dia akan meminta para Lurah kembali mengingatkan warganya untuk tetap menerapkan prokes saat beraktivitas.

Khususnya prinsip menjauhi kerumunan serta membatasi pergerakan.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/20/071105078/klaster-takziah-di-gunungkidul-puluhan-orang-positif-covid-19-dan-2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke