Salin Artikel

Cerita Warga Desa di NTT, Meniti Kabel Bekas di Atas Sungai Deras demi Beraktivitas

KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu merusakkan sejumlah infrastruktur.

Salah satunya adalah jembatan penghubung di Kabupaten Malaka.

Arus banjir bandang merobohkan jembatan penghubung antara Kecamatan Malaka Timur dan Kecamatan Laenmanen serta Botin Leobele di Desa Numponi.

Padahal, jembatan itu sangat dibutuhkan warga untuk menunjang mobilitas.

Seorang warga Desa Nunponi, Thya Dopo, menjelaskan bahwa jembatan yang putus itu selalu dilintasi masyarakat di wilayahnya untuk berkegiatan sehari-hari.

Salah satunya adalah beraktivitas menuju Betun, ibu kota Kabupaten Malaka.

Jembatan melintang di atas sungai deras

Alhasil, demi menjalankan aktivitasnya, warga setempat terpaksa menyeberangi sungai memakai kabel listrik bekas.

Jembatan dari kabel listrik itu melintang di atas sungai yang beraliran deras.

Warga menjadikan kabel listrik sebagai tali penghubung. Jika ingin menyeberangi sungai, mereka akan meniti kabel itu.

Jembatan ini dibuat oleh masyarakat setempat usai robohnya jembatan utama.

"Sejak jembatan ini putus, setiap hari warga selalu melintas ikut kabel listrik ini. Yang melintas pun sebagian besar anak muda yang berani," ungkap Thya kepada Kompas.com, Minggu (11/4/2021) petang.

Kata Thya, meniti jembatan kabel ini membutuhkan nyali besar.

Maka dari itu, hanya warga yang memiliki keberanian yang diizinkan melewatinya.

"Jika tidak ada warga yang berani lewat kabel, maka akan dibantu untuk menyeberangi banjir yang masih tinggi hingga dada orang dewasa," bebernya.

Thya dan warga berharap agar pemerintah bisa segera membangun jembatan darurat yang layak supaya warga bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman.

Akan ditinjau

Dihubungi terpisah, Penjabat Bupati Malaka Viktor Manek menuturkan, dirinya akan meninjau lokasi jembatan yang putus.

“Saya ke sana untuk gerakkan ekskavator guna buka jalan alternatif," ucap Viktor.

Ia berujar, untuk saat ini, pihaknya lebih berfokus mengurus warga yang terdampak banjir bandang.

“Saya masih urus manusia dulu, baru infrastruktur," sebutnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/13/070000678/cerita-warga-desa-di-ntt-meniti-kabel-bekas-di-atas-sungai-deras-demi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke