Salin Artikel

Pasutri di Lumajang Tewas Tertimpa Batu Saat Gempa Malang Mengguncang

Diduga, longsoran batu itu akibat getaran gempa yang terjadi di laut selatan Kabupaten Malang.

"Informasi meninggal dua-duanya, suami istri, menurut informasi awal. Saya tindak lanjuti informasi itu. Anggota masih di lapangan," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo melalui sambungan telpon.

Wawan mengatakan, jalur Piket Nol memang rawan longsor. Tanah di lokasi itu labil.

"Memang di Piket Nol dari KM 53 sampai KM 59 itu tanahnya labil. Kalau hujan deras itu pasti berpotensi longsor dan pohon tumbang. Apakah tadi itu dampak dari gempa dan longsoran batu itu karena getaran, ini anggota masih memvalidkan," katanya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Lumajang, AKP Bayu Halim Nugroho mengatakan, belum mendapatkan laporan resmi terkait kejadian itu.

Meski begitu, pihaknya mengatakan bahwa korban tertimpa bongkahan batu akibat getaran gempa bumi.

"Info awal demikian, karena getaran (akibat gempa). Itu (batu) menimpa. Sekarang masih proses evakuasi. Saya belum mendapatkan laporan resminya," katanya.

Diketahui, gempa terjadi di laut selatan Malang, Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Gempa mengguncang sejumlah daerah di Jawa Timur dan merusak sejumlah bangunan di berbagai tempat.

Berdasarkan informasi awal yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berpusat di perairan Kabupaten Malang, gempa memiliki magnitudo 6,7.

Namun, berdasarkan hasil pemuktakhiran data, gempa ini dinyatakan bermagnitudo 6,1.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/10/191633178/pasutri-di-lumajang-tewas-tertimpa-batu-saat-gempa-malang-mengguncang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke