Salin Artikel

Begini Desain Masjid di Gaza Palestina Karya Ridwan Kamil

Peresmian masjid itu dilakukan secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung dan di Gaza, Palestina, Rabu (7/3/2021).

Pembangunan masjid itu hasil kerja sama dengan lembaga Aman Palestina.

Desain masjid karya Ridwan Kamil cenderung futuristik dengan dominasi warna putih. Posisi masjid berdiri megah menghadap pantai.

Masjid itu terbagi pada dua bangunan dengan satu menara. Secara filosofis, menara menunjukkan hubungan dengan Allah dan kedua bangunan mencirikan hubungan dengan manusia dan alam.

Selain tempat beribadah, masjid tersebut juga berfungsi sebagai pusat pendidikan bagi para penghafal Quran.

"Jadi masjid ini kurang lebih sekitar tiga lantai karena masjid ini bukan hanya tempat shalat, tetapi juga menjadi tempat belajar atau madrasah. Itulah kenapa sebelum dihancurkan pada 2014 sudah ribuan penghafal Quran lulus dari masjid Syeikh 'Ajlin yang lama," ucap Emil, sapaan akrabnya.

"Sehingga dalam program apa yang perlu dibangun mereka berharap agar dihadirkan tempat bersekolah. Kemudian karena diminta oleh Aman Palestina dan masyarakat di Gaza untuk mendesain tentulah itu sebuah kehormatan," tambahnya.

Emil itu menceritakan, sebelumnya ada empat desain masjid yang ditawarkan kepada masyarakat di sana.

Para ulama dan masyarakat Gaza pun memilih desain masjid yang tak memiliki kubah. Emil mengatakan, masyarakat Gaza memilih desain yang futuristik karena ingin memberi kesan ada kemajuan zaman.

"Ini pelajaran juga di negara sana mereka ingin masjid yang menyimbolkan kemajuan pada zamannya. Karena saya senang mensombolisasi nilai islam ke dalam geometri saya pilih tiga nilai tadi. Bahwa kita harus seimbang dalam hubungan kepada Allah, manusia dan mencintai alam," tuturnya.

Dalam sambutannya, Emil juga tak kuasa menahan haru. Sebab, membangun masjid di daerah konflik bukan hal yang mudah.

"Perjalanannya memang emosional karena kalau saya mendesain masjid di Indonesia probelmnya sedikit tidak terlalu masalah. Tapi di Gaza luar biasa makanya panjang. Jadi sebelum saya desain salatnya di tenda kawinan saking dariratnya, kena hujan kena angin tapi mereka tetap salat berjamaah." tutur Emil.

Emil menjelaskan, pembangunan masjid itu membutuhkan dana sekitar Rp 20 miliar. Pemprov Jabar sendiri telah menyumbangkan dana Rp 2,085 miliar.

Bantuan lain datang dari Badan Wakaf Salaman sebesar Rp 1,9 miliar. Jika tak ada kendala, proyek masjid itu bisa selesai dalam waktu dua tahun.

"Karena itu saya titip mari atas nama kemanusiaan dan ukhwah islamiyah kita bantu sedekah infak langsung dan digital untuk menggenapkan kemuliaan seluruh pembangunan ini. Saya sebagai gubernur tentu akan mengajak perusahaan orang yang punya kelebihan harta untuk turun. Jadi emosional karena situasinya sulit bisa membayangkan bertahun-tahun tidak shalat di masjid," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/07/203727278/begini-desain-masjid-di-gaza-palestina-karya-ridwan-kamil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke