Salin Artikel

Guru Agama Diduga Cabuli Murid di Wisma, Massa Bakar Tempat Pengajian

Warga membakar madrasah tersebut setelah guru ngaji diduga mencabuli muridnya.

Tatang Supriatna, kepala Dusun Ciomas Desa Dangiang kepada wartawan, Selasa (6/4/2021), menjelaskan, awalnya orangtua murid yang mengaji di madrasah tersebut mendatangi balai desa dan menceritakan anaknya telah dicabuli oleh guru ngajinya kepada kepala desa.

Mendengar informasi tersebut, warga pun emosi. Pada malam harinya, warga yang emosi pun mendatangi madrasah tersebut. Namun, mereka tidak menemukan pelaku hingga warga melampiaskan emosinya dengan membakar madrasah tempat pengajian.

"Jadi yang bakar bukan cuma warga Ciomas, tapi satu desa karena tidak terima wilayahnya dikotori ustaz cabul itu," katanya.

Tatang menuturkan, aktivitas mengaji di tempat tersebut, belum lama dilakukan. Pelaku yang merupakan warga pendatang tiba-tiba membangun tempat mengaji tanpa izin tokoh masyarakat sekitar dan pengurus lingkungan.

Warga, menurut Tatang, baru mengetahuinya setelah bangunan yang dijadikan tempat mengaji itu berdiri.

"Baru 8 bulan, memang pendatang, tidak tahu dari mana asalnya karena tidak ada laporan," jelas Tatang.

Menurut Tatang, dari informasi warga, jumlah murid yang belajar mengaji di tempat tersebut adalah 20 orang. Sebanyak 19 orang di antaranya adalah perempuan.

Dari informasi anak-anak yang biasa mengaji, pelaku memang mampu menerangkan pelajaran secara baik hingga mudah diterima muridnya.

Aksi pembakaran tempat mengaji tersebut, menurut Tatang merupakan akumulasi kemarahan warga kepada pelaku.

Sebab, sebelumnya warga pernah mendapat laporan bahwa ada murid mengaji diraba-raba oleh pelaku. Namun, saat itu warga tidak sampai semarah saat ini.

Secara terpisah, Kasubag Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat saat dihubungi Selasa (6/4/2021) sore membenarkan adanya peristiwa pembakaran bangunan tempat mengajar mengaji.

Aparat kepolisian saat ini telah menangani kasus dugaan pencabulan yang melatarbelakangi aksi pembakaran tersebut.

Setubuhi santri di wisma

Menurut Muslih, dari informasi yang didapat pihaknya dari orangtua murid yang menjadi korban pencabulan, pelaku berinisial RS (42) sempat membawa sanrtiwati dan menginap di salah satu wisma di kawasan Garut Kota dengan alasan akan melakukan ziarah.

"Tanggal 12 Maret korban dibawa menginap di wisma dengan alasan ziarah, di tempat itu korban dirayu hingga disetubuhi," katanya.

Setelah pulang, menurut Muslih, orangtua korban merasa curiga karena sikap anaknya berubah menjadi tidak semangat mengaji, padahal sebelumnya sangat rajin.

Selain itu, korban juga sering marah-marah kepada orangtuanya dan sempat meminta dinikahkan dengan guru ngajinya.

Mendengar permintaan sang anak, menurut Muslih orangtua korban pun akhirnya menanyai lebih jauh alasannya hingga kemudian terungkap bahwa putrinya telah dicabuli.

Mendengar itu, orangtua korban pun mengadukan permasalahan ini ke desa.

"Pembakarannya dilakukan secara spontan oleh warga karena kesal, sebelumnya warga memang sudah curiga," katanya.

Pelaku sendiri, menurut Muslih, telah kabur sebelum tempat mengajinya digeruduk warga. Aparat kepolisian saat ini masih memburu pelaku.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/06/224652478/guru-agama-diduga-cabuli-murid-di-wisma-massa-bakar-tempat-pengajian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke