Salin Artikel

Pemuda Pontianak Ciptakan Aplikasi Belajar Al Quran dengan Kecerdasan Buatan

Namun sejatinya, 80 persen responden ingin belajar, akan tetapi merasa malu karena alasan usia.

Data tersebut menggugah sejumlah anak muda asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menciptakan aplikasi belajar guna mengentaskan buta aksara Al Quran.

Aplikasi yang diberi nama Qara’a ini telah diluncurkan untuk versi 4.0 dengan tajuk wajah baru Qara’a.

“Dengan data tersebut maka Qara'a melakukan inovasi dengan menghadirkan sebuah aplikasi yang dilengkapi machine learning dan artificial inteligence yang dapat mengoreksi bacaan ayat penggunanya sampai ke tajwid dan harakat,” kata Ahmad Kamel, Managing Director Qara'a Indonesia, Senin (5/4/2021).

Kamel menerangkan, metode belajar Quran di aplikasi Qara'a berada pada tiga level dari tahapan tilawah pengenalan huruf, tahsin (belajar tajwid) sampai ke tahfidz.

Caranya pun sederhana. Kamel menjelaskan, pengguna hanya perlu melafalkan potongan ayat yang tertera di layar ponsel mereka sambil menekan ikon mikrofon.

“Dalam hitungan detik, hasil koreksi akan muncul. Setelah semua level selesai, pengguna akan mendapatkan sertifikat kelulusan,” ucap Kamel.

Dengan aplikasi ini, lanjut Kamel, masyarakat bisa belajar mengaji bahkan saat mereka hanya punya waktu cuma 5 menit.

“Kalau dulu, mungkin kita yang mendatangi atau mendatangkan guru ngaji ke rumah, sekarang guru ngaji bahkan selalu menemani kita pergi," terang Kamel.


Dalam penggarapan aplikasi Qara'a, Kamel memastikan, tim mereka tak sembarang.

Mereka bekerja sama dengan Balai Tahfizh Qur'an (BTQ) Munzalan Mubarakan sebagai lembaga validasi atau tashih materi yang ada di Qara'a.

Dengan demikian, pengguna tak perlu khawatir akan validitas aplikasi Qara'a.

"Dengan Qara'a, umat tidak perlu merasa canggung atau bingung belajar mengaji dan memperdalam Islam. Produk ini cocok untuk masyarakat urban yang bermobilitas tinggi," ungkap Kamel.

Hajon Mahdi Mahmuddin, Co Founder Qara’a Indonesia menyebut, dengan jumlah penduduk muslim yang besar, Qara'a hadir sebagai solusi masyarakat belajar Al-Quran dan menjalani kehidupan Islami.

Fitur-fitur yang tersedia memudahkan umat belajar hal dasar sampai mencari informasi mengenai Islam yang tervalidasi oleh lembaga kompeten.

Fitur itu antara lain Qur'an digital lengkap dengan asbabun nuzul dan tafsir, pengingat shalat, artikel islami, sirah nabawiyah, zakat, zikir pagi petang, doa harian, gambar renungan, dan Bacaan

“Hingga kini, aplikasi Qara'a memiliki 250 ribu pengguna aktif dengan rating 4,8 di Playstore dan menempati peringkat 6 aplikasi terlaris di Google Play Store kategori pendidikan,” klaim Hajon.

Hajon mengungkapkan, dalam dunia startup, Qara’a merupakan aplikasi asal Kalbar pertama yang mampu tembus 10 besar Google Play Store.

Sebanyak 87 persen penggunanya merupakan warga Indonesia, 5 persen di antaranya warga Malaysia, sisanya tersebar mulai dari Taiwan, Jepang dan Eropa.

“Pada Ramadhan nanti kami harap Qara’a juga menjadi aplikasi pilihan masyarakat untuk menemani ibadah puasa,” harap Hajon.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/05/11124641/pemuda-pontianak-ciptakan-aplikasi-belajar-al-quran-dengan-kecerdasan-buatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke