Salin Artikel

Kesaksian Warga Saat Bom di Gereja Katedral Makassar, Dengar Ledakan hingga Bawa Korban ke RS

Bahkan, warga sekitar berusaha menolong dengan membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

Seperti yang dilakukan Yosi, seorang pegawai yang kantornya berjarak 100 meter dari Gereja Katedral Makassar.

Ketika mendengar suara ledakan yang sangat keras dan menggetarkan gedung kantornya, Yosi berusaha mencari sumber suara.

“Saya dalam ruangan, terus saya dengar ada ledakan. Sementara saya makan, terus spontan keluar dan saya lari saja keluar. Awalnya temanku takut, tapi saya lari saja ke sana (Gereja Katedral). Sampai di sana saya lihat orang terluka di samping kiri trotoar sama samping kanan trotoar terus saya ambil yang samping kanan,” kata Yosi di lokasi, Minggu.

Yosi membantu seorang nenek yang terluka di bagian wajah. Sementara tiga cucu nenek tersebut terluka di bagian kaki.

Saat menolong korban, Yosi berusaha meminta bantuan sejumlah orang. Namun, warga lainnya enggan mendekat.

“Saya panggil orang, tolong dulu kasihan ini ibu sudah berlumuran darah. Tidak ada yang mau, tapi ada pegawai Indomaret dia bilang oke. Akhirnya korban kita bawa ke Rumah Sakit Pelamonia dengan naik motor. Ada cucunya juga tiga orang luka kakinya,” jelasnya.

Yosi melihat beberapa potongan tubuh manusia yang berserakan di skeitar lokasi ledakan bom.

“Saya lihat potongan tubuh sudah di mana-mana. Karena petugas sudah ada yang datang, jadi saya ajak teman saya kembali ke toko,” tuturnya.


Hal serupa juga dilakukan Anto, seorang karyawan Kafe Pelangi yang terletak tak jauh dari lokasi ledakan.

Bersama teman-temannya, Anto langsung berlari ke lokasi karena melihat ada banyak korban terluka.

“Lumayan banyak warga di lokasi. Penanganan pertama sebelum datang petugas itu sekitar 20 menit. Saya suruh teman bawa korban ke RS Pelamonia. Warga spontan datang memberi bantuan. Banyak orang yang terkena serpihan itu ditolong jaraknya 15 meter dari lokasi kejadian,” jelasnya.

Anto menuturkan, di lokasi kejadian, warga panik setelah mendengar ledakan tersebut.

“Ada tiga orang korban naik motor lalu dibawa ke rumah sakit. Apalagi di jalan-jalan ada kayak daging manusia berserakan. Banyak pecahan-pecahan dari bom. Saya bantu itu ibu yang dalam terluka pada bagian kepala,” katanya. 

Anto tak menyangka ledakan di depan gereja itu merupakan bom bunuh diri. Awalnya, ia mengira ledakan itu berasal dari sebuah mobil yang terbakar.

Belakangan, ia mengetahui ledakan itu berasal dari sebuah bom.

“Saya kira mobil terbakar, ternyata ada bilang bom. kemudian, Ibu-ibu itu yang saya lihat terluka bersama tiga orang di situ," kata dia.

Menurutnya, ledakan itu terdengar sangat keras.

"Ledakannya keras sekali. Lokasi ke tempat kerja saya sekitar 50 meter. Masih ada asap waktu saya tiba di lokasi tetapi tidak terlalu tebal asapnya,” jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/03/28/175111078/kesaksian-warga-saat-bom-di-gereja-katedral-makassar-dengar-ledakan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke