Salin Artikel

Begini Progres Terbaru Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dalam siaran persnya, Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya mengatakan, untuk mengejar target penyelesaian, percepatan progres di setiap titik dilakukan secara komprehensif, sehingga akselerasi pembangunan proyek KCJB bisa terwujud.

“Saat ini, High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), KCIC, beserta pemanufaktur sarana dan prasarana terkait, didampingi oleh KAI sedang merumuskan check list untuk semua sub-sistem yang dibutuhkan KCJB, baik itu terkait EMU, railway system maupun operasional,” kata Mirza, Minggu (28/3/2021).

Kemudian, penyediaan sarana prasarana KCJB juga menjadi prioritas dan berjalan paralel. Keempat stasiun yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar saat ini dalam tahap konstruksi. Secara general, pembangunan telah memasuki tahap fondasi dan struktur lainnya.

Terkait persiapan operasional KCJB, saat ini sedang dilakukan workshop pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk bagian operasional dan maintenance dari setiap subsistem.

Menanggapi informasi munculnya pembengkakan biaya, Mirza menjelaskan PT KCIC hingga saat ini masih melakukan kajian internal. Untuk diketahui, feasibility study (FS) atau studi kelayakan pembangunan KCJB dilakukan pada tahun 2015 atau enam tahun silam.

"Seiring dengan berjalannya waktu dan proses, tentu ada inflasi yang terjadi. Apalagi di tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19 yang membuat seluruh industri terkena dampaknya. Imbas serupa juga menerpa proyek KCJB yang ditangani PT KCIC," tuturnya.

Sementara untuk pengembangan superblok dan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD), saat ini masih berfokus pada evaluasi rencana dan pengadaan lahan serta perizinan.

Untuk di kawasan Halim, akan dilakukan pengembangan dengan tipe Superblok di sekitar stasiun. Tepatnya di sisi selatan dan tidak berstatus sebagai TOD. Superblok Halim menawarkan berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel dan convention center serta terintegrasi dengan moda BRD dan LRT Jabodetabek.

Sedangkan untuk tiga kawasan lainnya, yakni Karawang, Walini dan Tegalluar, akan diterapkan konsep TOD dengan konsep pengembangan kota baru yang memiliki radius 800 meter dari simpul stasiun.

"Pengembangan konsep TOD di Karawang, Walini, dan Tegalluar secara berurutan luasan yang juga bervariasi di antaranya 250 hektar, 1.270 hektar , dan 340 hektar," jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/03/28/090435078/begini-progres-terbaru-proyek-kereta-cepat-jakarta-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke