Salin Artikel

Satu Orang dari Klaster Senam Tegal Meninggal Sepulang Piknik, Ini Kata Bupati

Perempuan berinisial W itu meninggal usai kegiatan piknik dan senam ke Dino Laut, Purbalingga

Bupati Tegal pun angkat bicara mengenai kemunculan klaster senam tersebut. Dia mempertanyakan protokol kesehatan hingga kinerja Satgas Jogo Tonggo.

Mereka berangkat menggunakan satu bus dan beberapa kendaraan pribadi.

"Diperkirakan satu rombongan sekitar 50 orang berangkat menggunakan bus, dan delapan orang lainnya menggunakan kendaraan pribadi," kata Joko, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Sabtu (27/3/2021).

Tes swab massal dilakukan setelah wanita berinisial W mengalami gejala batuk, pilek, badan lemas dan tidak enak badan pada Sabtu (20/3/2021).

Dia lalu dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi.

"Hasil pemeriksaan PCR menyatakan W positif Covid-19 dengan disertai komorbid dan meninggal dunia Kamis (25/3/2021) sekitar pukul 06.26 WIB," kata Joko.

Dua di antara orang yang menunggu hasil adalah peserta yang mengalami batuk dan pilek saat berangkat.

"Hasil penelusuran menemukan informasi bahwa sebelum piknik, dua orang peserta senam sempat mengalami gejala batuk dan pilek, namun tetap ikut berangkat," terangnya.

Adapun dari 18 orang positif, 10 orang menjalani isolasi mandiri dan sisanya dirawat di RSI PKU Muhammadiyah Adiwerna dan RSUD dr Soeselo Slawi.

"Logikanya, ada 50 orang di dalam satu bus tersebut sudah bentuk pelanggaran protokol kesehatan dari sisi kapasitas angkut bus yang seharusnya maksimal 70 persen di masa pandemi ini,” kata Umi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/3/2021).

Menurutnya akan jauh lebih baik ketika warganya menahan diri untuk tidak bepergian dahulu.

"Apalagi dalam bentuk rombongan dengan banyak orang yang tentu risiko penularannya semakin tinggi," katanya.

Menurutnya, kelonggaran yang diberikan pemerintah bukan berarti kebebasan tanpa aturan.

"Kebijakan pemerintah sedikit melonggarkan aktivitas sosial dan ekonomi bukan lantas sepenuhnya bebas tanpa batas," kata Umi,

“Maka tolong, kita semua harus bisa saling menjaga, saling mengingatkan. Karena kelalaian ini bisa menyeret kita pada pendemi gelombang kedua dan itu dampaknya pada perekonomian bisa semakin buruk,” kata Umi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor : Khairina, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/28/064535578/satu-orang-dari-klaster-senam-tegal-meninggal-sepulang-piknik-ini-kata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke