Kostum yang dikenakan Aurra saat National Costume Competition menggambarkan budaya kuliner Madura.
Di bagian rok tampak seperti tempat pemanggang sate, lengkap dengan hiasan tusuk sate dan karet terlihat menonjol di bagian belakang.
Aurra Kharishma juga mengenakan kaus bergaris merah dan putih yang merupakan pakaian adat pria Madura.
Iya. Pakaian adat pria madura disebut baju pesa'an yang sering dipakai oleh tukang sate.
Pesa'an juga sering disebut dengan baju Sakera seorang jawara dari Madura yang dikenal berani melawan penjajah Belanda.
Baju pesa'an dilengkapi dengan penutup kepala berbahan dasar kain yang disebut odheng serta sabuk katemang dan sarung kotak-kotak.
Termasuk juga trompa atau alas kaki serta senjata tradisional Madura yakni celurit.
Baju yang longgar adalah simbol jika masyarakat Madura menghargai sebuah kebebasan. Sedangkankan kaus belang menandakan orang Madura pemberani, tegas dan memiliki mental pejuang.
Sedangkan odheng penutup kepala menunjukkan semakin tegak kelopaknya maka semakin tinggi derajat kebangsawananya.
Untuk aksesoris yang digunakan tergantung status sosial mereka di masyarakat. Semakin banyak aksesoris yang diguanakan, maka akan semakin tinggi tingkat kebangsawanannya.
Dalam akun Instagramnya, Mahfud mengungkapkan rasa bangganya menggunakan baju Sakera.
“Indonesia bersatu dalam keberagaman. Kali ini dengan bangga saya memakai baju tradisional Madura saat mengikuti upacara virtual perayaan Kemerdekaan melalui video conference dari Kantor,” tulis Mahfud dalam unggahan di Instagramnya seperti dikutip Kompas.com, Senin (17/8/2020).
“Baju hitam longgar atau pesa’an dan celana hitam longgar atau gomboran,” tulisnya lagi.
Warna hitam disebut melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah.
“Ini merupakan sifat kerja khas dari rakyat Madura. Sedangkan bajunya yang serba longgar melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura,” tulis Mahfud lagi.
“Selain itu, bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan,” imbuhnya.
Untuk bagian dalam pakaian yakni, kaos motif garis merah putih melambangkan sikap tegas dan semangat juang tinggi orang Madura dalam menghadapi segala hal
Ia juga menjelaskan makna ikat kepala kain atau yang biasa disebut Odheng yang juga ia kenakan.
“Ujung simpul berbentuk huruf alif, penanda keesaan tuhan, menunjukkan ketaatan masyarakat Madura sebagai pemeluk Islam,” tulis Mahfud lagi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dian Reinis Kumampung, Yana Gabriella Wijaya | Editor : Lusia Kus Anna, Yuharrani Aisyah)
https://regional.kompas.com/read/2021/03/28/061600578/mengenal-pakaian-adat-madura-pesa-an-yang-menjadi-inspirasi-miss-grand