Salin Artikel

Curhat TKW yang Disiksa Majikan di Bahrain: Tolong, Mungkin Ini Status Terakhir Saya

KOMPAS.com – Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Suryana Haryanti (33) mengunggah status di Facebook soal penyiksaan majikannya di Bahrain.

Kisah itu viral di media sosial.

Suryana curhat di akun Facebook miliknya “Nasyfa Syakila Anha Irenk”.

Suryana mengaku tak betah bekerja di luar negeri. Dia meminta tolong kepada pihak yang membaca tulisannya tersebut agar diteruskan ke pihak keluarganya di Polewali mandar Sulawesi Barat.

"Tolong saya, saya di sini menderita mau ka pulang. Saya seorang TKW, tolong siapa pun yang melihat postingan saya kumohon hubungi keluarga saya sebelum saya mati di sini di Bahrain. Tolong, tolong, tolong saya. Mungkin ini status terakhir saya, tolong," tulis Suryana di akun Facebook tersebut.

Dalam sejumlah unggahannya, sejak merantau ke Bahrain pada Februari 2021 lalu, Suryana mengeluh sakit, namun terus dipaksa sang majikan bekerja.

Ia sering kali menyampaikan keluhannya kepada sang majikan namun tak digubris.

"Saya sakit tapi masih disiksa kerja sampai saya tak berdaya, sampai saya sesak napas dan hampir kehilangan nyawa karena sesak napas tapi mereka semua melihat-lihatku saja dan malah melewati saya sambil (dengan) muka marah dan cuek. Saya sambil minta tolong sama mereka semua tapi malah dia lihat-lihati (menatap) saya saja sambil melewati saya dengan muka sinis," katanya.

Keluarganya di Polewali Mandar panik dan cemas akan keselamatan Suryana.

Kepada keluarga, Suryana minta tolong agar dipulangkan ke tanah air dan berkumpul kembali di tengah keluarga anak-anak dan suaminya.

KIsah keberangkatan Suryana meninggalkan anak dan suami tercinta bermula ketika ibu muda tersebut berniat untuk menperbaiki masa depan keluarga kecilnya.

Atas izin suami, Suryana pun memutuskan menjadi TKW ke Bahrain dengan impian kelak ia bisa mengubah nasib keluarga kecilnya menjadi lebih baik.

Suryana berharap setelah merantau beberapa tahun ke Bahrain ia bisa pulang membawa rezeki untuk keluarganya.

Sayangnya, tiba di Bahrain, Suryana sakit-sakitan. Diduga rahimnya bermasalah pasca operasi caesar yang dialaminya di tanah air sebelum berangkat ke Bahrain.

Seperti pengakuannnya di akun media sosialnya, Suryana semula hanya mendapat tugas untuk membersihkan satu lantai rumahnya seorang diri, belakangan ditambah menjadi empat lantai. Meski mengeluh sakit, namun tak ada yang perduli.

"Tolong saya, saya tidak punya jaringan karena WiFi-nya dimatikan supaya saya tidak bisa menelepon keluarga saya, tapi saya tetap menulis status berharap ada keajaiban Tuhan yang bisa mengirim status saya ini. Tolong siapa pun yang melihat postingan saya hubungi keluarga saya dan polisi, karena kalau tidak saya bisa mati di tangan mereka yang tidak punya hati dan belas kasihan," harapnya lagi.

Keluarga Suryana yang mengetahui postingan tersebut tentu saja panik dan cemas. Kakak kandung Suryana, Sumarni mengatakan adiknya baru bekerja di Bahrain selama 1 bulan.

Sebelumnya, keluarga mengetahui Suryana bekerja di Dubai. Keluarga juga sudah berkomunikasi terakhir kali dengan Suryana, Kamis kemarin.

"Dia bilang minta tolong daripada meninggal di sini. Biar tidak kuat kerja dipaksa juga kerja oleh majikan,”tutur Sumarni mengutip percakapannya dengan Suryana.

Keluarga berharap pemerintah Indonesia memberi perhatian kepada Suryana dan segera dipulangkan. Apalagi nomor ponsel Suryana sudah tidak bisa dihubungi keluarga.

"Dari tadi pagi kita coba hubungi tapi sudah tidak aktif lagi. Padahal kemarin masih aktif. Mau saya tolong kasihan supaya bisa kembali," pintanya.

Meski pihak keluarga sempat berkomunikasi singkat dengan Suryana melalui telepon secara sembunyi-sembunyi, namun pihak keluarga mengaku belum dapat memastikan kekerasan seperti apa saja yang diterima Suryana dari majikannya.

Kakak Suryana lainnya, Suryani mengatakan, adiknya sempat menelepon beberapa menit menceritakan keadaannya.

"Dia menelepon video call, sembunyi di kolong meja, alasannya takut ketahuan sama majikan. Dia bilang sembunyi di bawah meja, dia minta tolong katanya sesarnya sakit sekali, dia sudah sampaikan sama majikan, tapi tidak dihiraukan," ungkapnya.

Menanggapi postingan Suryana yang viral itu, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Barat mendatangi rumah Suryana di Kelurahan Sulawatang, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (26/3/2021).

Dinas Ketenagakerjaan Sulbar mengaku masih mencari data Suryana untuk kepentingan penyelidikan kebenaran kabar viral tersebut.

Pihak Dinas Ketenagakerjaan menduga Suryana menjadi TKW di Bahrain tidak melalui perusahaan jasa tenaga kerja resmi yang menjadi mitra pemerintah.

"Kedatangan kami untuk mencari tahu data-data tentang Suryana, terutama siapa yang memberangkatkan ke Bahrain, tentu akan kami tindak lanjuti sesuai dengan prosedur yang ada,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Sulawesi Barat Bahtiar.

Bahtiar mengatakan, data TKI atas nama Suryana tidak terdaftar di Disnaker Polewali Mandar maupun Disnaker Sulbar. Bahtiar memastikan Suryana berangkat keluar negeri secara ilegal, karena data di Disnaker tidak ada.

Bahtiar menjanjikan, pihaknya akan menempuh langkah sesuai prosedur jika Suryana benar telah menjadi korban kekerasan oleh majikannya.

Bahtiar juga meminta pihak keluarga melaporkan perusahaan yang memberangkatkan Suryana menjadi tenaga kerja kepada pihak berwajib, agar Disnaker dan kepolisan bersinergi dalam melakukan penindakan kasus ini.

(Kontributor Polewali, Junaedi)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/27/201810378/curhat-tkw-yang-disiksa-majikan-di-bahrain-tolong-mungkin-ini-status

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke