Salin Artikel

Warga Tolak Proyek Geothermal di Gunung Tampomas, Begini Respons Bupati Sumedang

Dua kecamatan ini merupakan wilayah kaki Gunung Tampomas yang memiliki ketinggian 1.684 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Warga khawatir, eksplorasi geothermal akan merusak kelestarian alam dan berdampak buruk pada warga yang bermukim di sekitar Gunung Tampomas.

Penolakan ini disuarakan warga dengan memasang spanduk penolakan di sepanjang jalan dan sejumlah tempat strategis lainnya di wilayah Conggeang dan Buahdua.

Tokoh masyarakat Buahdua H Supriadi mengatakan, rencana mengembangkan panas bumi di Gunung Tampomas ini sudah sering kali disuarakan pemerintah.

Bahkan, menurut Supriadi, wacana ini sudah mulai bergulir sejak tahun 2010.

"Sekarang mulai ramai terdengar lagi wacana dari pemerintah untuk mengembangkan geothermal di Gunung Tampomas itu. Dari dulu sampai sekarang, warga tetap menolak rencana ini," ujar Supriadi kepada Kompas.com di Desa Cilangkap, Buahdua, Senin (22/3/2021).

Supriadi mengatakan, kerusakan lingkungan akibat eksplorasi panas bumi di Gunung Tampomas menjadi kekhawatiran warga.

Sebab, menurut Supriadi, Gunung Tampomas merupakan sumber penghidupan warga.

"Mayoritas warga Buahdua ini adalah petani, peternak dan berkebun. Jadi sangat bergantung pada keasrian alam di sekitar Gunung Tampomas. Jadi wajar kalau warga merasa cemas dengan rencana pengembangan panas bumi ini," tutur Supriadi.

Supriadi menyebutkan, sejauh ini sosialisasi yang dilakukan pemerintah juga tidak melibatkan masyarakat Buahdua dan Conggeang.

"Jadi sosialisasi pemerintah ini belum menyentuh pada masyarakat bawah. Hanya di tingkat kabupaten dan kecamatan dengan format sosialisasi yang bertele-tele," sebut Supriadi.

Supriadi mengatakan, jika pemerintah serius mengembangkan panas bumi di Gunung Tampomas, maka harus betul-betul disampaikan secara mendetail.

"Warga kami wajib tahu apa manfaatnya, apa dampak dan kemungkinan terburuknya. Buat kami benar-benar paham, jangan hanya melalui sosialisasi seremonial saja," tutur Supriadi.


Respons Bupati Sumedang

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memang berencana mengembangkan panas bumi di Gunung Tampomas.

Sebab, menurut Dony, Gunung Tampomas menyimpan potensi panas bumi yang dinilai dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Dony menuturkan, pemerintah saat ini menampung aspirasi terkait pengembangan PLTP ini.

Termasuk mengkaji penolakan dari warga sekitar Gunung Tampomas.

"Untuk pengembangannya sendiri masih sangat lama. Saat ini, Kementerian baru hanya melakukan penelitian saja. Jadi warga tidak perlu terlalu khawatir berlebihan," ujar Dony kepada Kompas.com di Gedung Negara, Sumedang.

Dony menuturkan, pada prinsipnya, apabila setelah diteliti, Gunung Tampomas memang berpotensi untuk dikembangkan menjadi PLTP, maka masyarakat Sumedang, terutama warga sekitar tidak perlu khawatir.

"Karena pada dasarnya, pembangunan yang akan dilakukan ini akan memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat Sumedang," kata Dony.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/22/212711278/warga-tolak-proyek-geothermal-di-gunung-tampomas-begini-respons-bupati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke