Salin Artikel

Pemuda Ini Sebulan Raup Omzet Belasan Juta dari Jualan Baju Bekas

PALEMBANG, KOMPAS.com - Di ruang kecil berukuran 3x2 meter, seorang pria muda nampak bersuara lantang menjajakan barang dagangannya.

Seperti halnya di pasar, pemuda ini satu demi satu mengambil baju dan jaket sembari menawarkan kepada pembeli, mulai dari ukuran sampai merk pakaian tersebut.

"Ini LD (lingkar dada) nya 35 ya bang, murah dijamin murah. Kondisinya like new ya bang, ayo bang langsung aja dipesan," kata pemuda bernama Hairul Akbar (26).

Hairul yang akrab disapa Abay ini sudah menjual pakaian bekas sejak 2019 lalu.

Awalnya, ia hanya bekerja di salah satu distro di Jakarta.

Setahun kemudian, Abay berhenti dan mencoba peruntungan menjual pakaian bekas.

Namun, siapa sangka usahanya itu mampu meraih omzet hingga belasan juta setiap bulan.

"Awalnya saya tidak ada yang mengajari cara dagangnya bagaimana, terus jenis-jenis apa saja baju dan jaket. Karena kalau pakaian bekas ini kan tergantung story dan merk untuk harganya,"kata Abay kepada Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).

Dalam setiap lembar pakaian maupun jaket bekas memiliki keunikan dan ciri khas sendiri.

Keunikan itu membuat harga pakaian bekas tersebut menjadi tinggi.

Abay bercerita pernah menjual satu jaket merk Chicago Bulls seharga Rp 5 juta kepada seorang warga Medan, Sumatera Utara.

Dalam hitungan detik, Jaket asal Amerika Latin  itu langsung terjual saat diposting Abay di akun Facebook miliknya.

"Itu jaket jenis vintage, karena beberapa kali NBA pernah selalu juara dan jaket itu juga edisi terbatas sehingga harganya cukup mahal," jelas Abay.

Tak hanya itu, Abay kini memiliki satu hodie merk Bape X DC  yang diproduksi pada 2007 di Jepang.

Hodie itu  pernah laku di forum jual beli Internasional seharga Rp 2.800 dolar AS.

"Pernah ditawar orang Malaysia Rp 5 juta. Tapi belum saya lepas (jual) karena masih mencari harga yang cocok," ujarnya.

Menjadi seorang penjual baju bekas bermerek ibarat membeli 'kucing dalam karung'.

Dalam satu  bal, terkadang Abay harus benar-benar mendapatkan barang yang bermerek dan dapat dijual.

Namun, jika nasib sedang tidak bagus, tak jarang ia hanya mendapatkan jaket ataupun baju seadanya.

"Satu bal itu saya beli Rp 5 juta terkadang kalau nasib jelek enggak dapat barang bagus. Tapi kalau nasib bagus dapat barang branded, kualitas bagus di situlah keuntungannya," ujarnya.

Naluri Abay untuk mengetahui jenis dan merk barang branded sebetulnya telah terasah sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Ketika masih SMA, Abay selalu membeli pakaian bekas branded untuk dikoleksi.

"Waktu SMA itu saya jual beli barang yang begini juga. Makanya saya coba benar-benar geluti dan sekarang hasilnya alhamdulilah," kata pemuda kelahiran Kota Lubuk Linggau ini.

Untuk menjual jaket dan baju, Abay selalu live di akun Facebook pribadinya.

Hasilnya pun fantastis, dalam sehari ia bisa meraup penghasilan hingga Rp 4 juta.

"Kalau omzet sekitar belasan juta sebulan, saya kerja dibantu teman-teman dan adik. Baju yang dijual juga dalam keadaan bersih karena sudah dicuci dan digosok. Paling banyak pembeli itu berada di pulau Jawa, "ungkapnya.

Selain baju dan jaket, Abay pun kini sudah merambah ke penjualan sepatu second branded.

Seluruh barang yang ia tawarkan dalam kondisi layak pakai.

"Saya selalu jual online, pernah paling jaul pembeli saya dari Papua bahkan dari luar negeri," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/20/154143078/pemuda-ini-sebulan-raup-omzet-belasan-juta-dari-jualan-baju-bekas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke