Salin Artikel

Berawal dari Hobi, Ita Kini Punya Usaha Budidaya Kaktus dengan Omzet Rp 20 Juta Sebulan

Ita merupakan salah satu pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang menjual tanaman kaktus di Mataram.

Saat memasuki rumah Ita di Mataram, deretan tanaman kaktus beraneka jenis memadati halaman dan pagar.

Usaha itu bermula dari kegemarannya memelihara tanaman kaktus. Sekitar 2010, Ita membeli sebuah kaktus kepada pedagang yang melintas di depan rumahnya dengan sepeda.

"Awalnya dari hobi, saya suka terhadap kaktus, waktu itu ada seorang bapak-bapak berjualan, terus saya beli," kata Ika saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (18/3/2021).

Kaktus yang diberi dari pedagang tersebut ternyata tumbuh dan berkembang. Ita lalu mencoba menjual beberapa pot kaktus.

Awalnya, Ita mencoba menjual tanaman hias itu di pinggir jalan. Tak disangka, banyak orang yang tertarik membeli.

“Kan biasanya di pinggir jalan itu ada lapak makanan, tapi saya coba jualan di pinggir jalan, dan ternyata laku banyak (kaktus) jadi senang,” kata Ita.

Pengalaman berjualan itu membuat kecintaan Ita terhadap kaktus meningkat. Ia menyisihkan uang hasil penjualan untuk membeli tanaman kaktus jenis lain.

Kendala yang dialami

Ita pun berpikir untuk memperluas usahanya. Ia mencoba menitipkan kaktus tersebut di beberapa toko, seperti toko pakaian hingga makanan.

Namun, usaha itu tak mendapat hasil yang diinginkannya. Menurutnya, kaktus yang dititipkan di toko tak dipasarkan dengan baik, karena bukan dirinya sendiri yang menjual.

Ia pernah mendapat telepon dari pemilik toko untuk mengambil kaktus yang telah dititipkannya, pihak toko tak mau bekerja sama lagi.

“Awal-awal memang agak susah, sempat saya sedih, saat itu pihak toko menyuruh saya menarik kaktus, mungkin karena lakunya lama,” kata Ita.


Meski begitu, semangat Ita tak surut. Ia justru semakin bersemangat dan memilih berjualan kaktus di rumah.

Mulut ke mulut dan media sosial

Untuk memasarkan produknya, Ita awalnya memanfaatkan jaringan pertemanan. Ia menjual kaktus ke teman-temannya.

Tak jarang Ita juga memberikan tanaman gratis jika temannya itu mampu membawa sejumlah orang untuk berbelanja di rumahnya. Strategi itu digunakan Ita sebelum memanfaatkan media sosial.

“Dari teman ke teman sudah, kalau ada yang bisa bawa temanya kembali untuk beli kaktus. Saya gratiskan satu,” kata Ita.

Pada 2015, Ita mencoba memanfaatkan aplikasi pesan instan WhatsApp untuk memasarkan kaktusnya. Ita menyasar sejumlah grup WhatsApp yang dimilikinya sebagai tempat berjualan.

Ibu rumah tangga itu juga membuat akun Instagram bernama @icakaktuscinta. Ica merupakan nama anak semata wayangnya.

Omzet capai Rp 20 juta

Kini, Ita memiliki lebih 1.000 tanaman kaktus di rumahnya. Dari jumlah itu, terdapat 160 jenis kaktus yang berbeda.

Harga kaktus yang dijualnya juga bervariasi, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 1 juta.

Salah satu kaktus paling mahal yang dijualnya adalah jenis micky mouse yang sudah berumur tiga tahun, harganya Rp 1 juta.


Menurut Ita, omzet berjualan kaktus mulai naik sejak Juni 2020. Kenaikan omzet sampai 100 persen.

“Mungkin karena pandemi, kita tau ibu-ibu yang bosan di rumah, kemudian memilih untuk memelihara tanaman kaktus ini, penghasilan sebulan biasa Rp 10 juta, jadi Rp 20, bahkan sampai 26 juta,” kata Ita.

Di rumah yang disulap sebagai tempat memelihara kaktus itu, terdapat empat pegawai yang membantu Ita. Seorang karyawan bertugas sebagai perajin gerabah membuat pot kaktus, dua orang mengecat pot, dan satu pegawai untuk membungkus pesanan pembeli.

Pelanggan Ita tak hanya dari Matara, kaktusnya telah terjual hingga Jakarta dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Harapan Ita, ia memiliki kebun yang luas sehingga bisa leluasa dan kreatif membudidaya tanaman kaktus suatu hari nanti.

Wanita bergelar Sarjana Peternakan ini mengaku, pernah ada tawaran dari bank yang meminjamkan uang untuk memperluas usahanya, namun dirinya menolak karena masih belum siap.

Jika ada investor yang ingin mengajaknya bekerja sama membangun usaha, ia sangat terbuka untuk menerima tawaran tersebut.

Ita pun berpesan kepada masyarakat agar menekuni hobi dengan baik.

“Apapun hobimu, lakukan dengan baik, dan cobalah berinovasi melakukan hal yang baru agar orang itu tertarik, dan menghargai karya kita” kata Ita.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/19/095425078/berawal-dari-hobi-ita-kini-punya-usaha-budidaya-kaktus-dengan-omzet-rp-20

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke