Salin Artikel

Buat Program Belajar Gratis dan Dibayar, Omzet D-Tech Capai Rp 1,5 Miliar Per Bulan

Program ini dilakukan melihat rendahnya rata-rata pendidikan anak, minat literasi, penguasaan matematika, dan indeks sains di Indonesia.

D-Tech Inovasi Indonesia yang digawangi Arfian Fuadi dan Fajar Budi Laksono, bertujuan dengan adanya Sustainable Education bisa meningkatkan kesejahteraan kaum muda.

"Saat ini ada 19 orang yang belajar di sini. Target kami tahun ini ada 40 orang dari Sabang sampai Merauke, dan mereka mampu menjadi pioner di daerah asalnya setelah belajar disini," ungkapnya saat ditemui, Rabu (17/3/2021).

Arfian mengatakan, mereka yang belajar di Sustainable Education tidak perlu membayar biaya pendidikan.

"Mereka malah dibayar, bayaran yang diterima di atas ketentuan pemerintah, juga mendapat BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan juga," terangnya.

Dikatakan, proses pembelajaran yang dilakukan juga terasa menyenangkan.

"Jadi jika ada pesanan, langsung dibahas, kadang berdebat juga. Didesain, dibuat sesuai keinginan dan kebutuhan," kata Arfian.

Saat ini, mereka fokus pada pembuatan aksesori sepeda motor.

"Bulan depan, kami mulai membuat alat pertanian. Selain itu kami juga akan membuat aksesori untuk sepeda motor sport," ungkapnya.

Menurut Arfian, alat pembuatan aksesoris sepeda motor tersebut juga dibuat sendiri.

"Alat computer numerical control atau CNC ini software untuk membuat presisi. Jadi mesinnya juga ada yang dijual, karena kami adalah yang pertama membuat ini di Indonesia," paparnya.


Saat ini, mereka membuat aksesoris motor dengan merk Arumi Otoparts.

"Untuk harga jual kisaran Rp 80.000 hingga Rp 1,5 juta. Kapasitas produksi sekitar 5.000 item per bulan dengan omzet Rp 1,5 miliar," kata Arfian.

Dengan pendapatan tersebut, menurutnya cukup untuk membayar seluruh siswa yang belajar dan operasional di Sustainable Education.

Sementara untuk merk Roni Motor Sports, akan dikhususkan untuk motor sport.

"Ini kami juga bekerja sama dengan pembalap nasional untuk mendapatkan aksesoris yang sesuai dengan standar kompetisi," kata Arfian.

Sementara Fajar mengungkapkan inovasi yang dikembangkan Sustainable Education memang bertujuan untuk komersialisasi.

"Produk-produk inovasi ini memang tujuannya untuk dijual. Tahap awal kita mengincar aksesoris motor karena dekat dengan anak muda. Untuk pemasaran segala cara kita gunakan, mulai dari online hingga para penjual datang ke sini," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/18/172805978/buat-program-belajar-gratis-dan-dibayar-omzet-d-tech-capai-rp-15-miliar-per

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke