Salin Artikel

22 Warga Hunian Sementara di Solo Positif Covid-19, Sekda: Warga Tidak Disiplin

SOLO, KOMPAS.com - Sebanyak 22 warga yang tinggal di hunian sementara (huntara) Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka merupakan hasil tracing dari dua orang warga setempat yang sebelumnya meninggal dunia positif Covid-19.

"Kita dari wilayah, Pak RT sama Pak RW itu mohon ke Puskesmas Sangkrah untuk di-tracing," kata Lurah Mojo Margono saat dihubungi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/3/2021).

Margono mengatakan, ada 55 warga yang tinggal di hunian sementara kelurahan tersebut masuk tracing kontak dua warga meninggal dunia positif Covid-19.

"Mereka telah di-rapid antigen terus swab PCR (polymerase chain reaction)," ungkap dia.

Hasil swab 55 warga tersebut keluar secara bertahap. Pertama ada sebanyak 13 warga yang keluar hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian kedua keluar hasilnya ada lima warga positif dan terakhir keluar lagi hasilnya ada empat warga positif Covid-19.

"Sembilan orang sudah sembuh. Sedangkan sisanya masih menjalani karantina," ungkap dia.

Pihaknya mengatakan, menutup sementara akses keluar masuk hunian sementara Kelurahan Mojo yang warganya terkonfirmasi positif.

Warga yang tinggal di hunian sementara itu tidak boleh keluar. Begitu juga dengan warga luar hunian tidak diperbolehkan masuk.

Hal tersebut dilakukan guna memutus rantai penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.

"Wilayah itu kita karantina. Untuk kebutuhan makanan kita suplai," tutur dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani mengatakan dari 22 warga positif Covid-19 di hunian sementara Kelurahan Mojo sebagian melaksanakan karantina di Asrama Haji Donohudan.

Banyaknya warga yang terkonfirmasi positif karena kawasan itu dikenal padat. Selain itu juga warga tidak patuh protokol kesehatan.

"Di situ memang padat. Warga juga tidak disiplin (protokol kesehatan)," ungkap dia.

Ahyani juga menilai banyaknya warga hunian sementara Kelurahan Mojo yang terkonfirmasi positif karena deteksi dini Covid-19 di kawasan itu terlambat.

"Kalau sejak awal diketahui satu dua yang sumbernya langsung di-tracing bisa ditangani. Ini mungkin sudah menyebar ke kelompok," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/12/183049378/22-warga-hunian-sementara-di-solo-positif-covid-19-sekda-warga-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke