Salin Artikel

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Meluncur Sejauh 1.000 Meter

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm. Durasi awan panas guguran tercatat 102 Detik.

"Estimasi jarak luncur 1.000 Meter ke arah barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Jumat. 

Sedangkan dalam periode pemantauan sejak 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, tercatat ada 17 kali guguran lava pijar di Gunung Merapi.

Jarak luncur maksimum lava pijar ini mencapai 1.000 meter ke arah barat daya.

BPPTKG juga mencatat dalam periode itu di Gunung Merapi terjadi 32 gempa guguran, empat kali gempa embusan, dan satu kali gempa fase banyak.

Saat ini aktivitas Gunung Merapi masih berada pada status Siaga (level III). Status itu tidak berubah sejak 5 November 2020.

Adapun sejumlah rekomendasi BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi adalah sebagai berikut:

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.


2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/12/091035678/gunung-merapi-keluarkan-awan-panas-guguran-meluncur-sejauh-1000-meter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke