Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kesaksian Korban, Bus Oleng dan Dugaan Rem Blong | Bobby Pertanyakan Banyak Jalan Rusak

Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah terjun ke dalam jurang hingga posisinya terbalik 180 derajat.

Sedangkan di Kota Medan, Bobby Nasution melakukan sidak ke Kantor Dinas Pekerjaan Umum.

Dia mempertanyakan, mengapa masih banyak jalan yang rusak.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Bus pembawa rombongan peziarah itu jatuh ke jurang sedalam lebih dari 5 meter di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.

Total ada 66 orang yang menjadi korban dalam peristiwa itu, termasuk balita.

"Kami hitung dari kapasitas kursi bus ada 63 tempat duduk. Kemudian sampai pagi ini pukul 07.40 WIB, kami menemukan 66 korban," ujar Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono kepada Kompas.com, Kamis (11/3/2021).

Dari jumlah tersebut, 29 orang meninggal dunia dan sisanya mengalami luka-luka,

Dua anaknya yang berusia 2 dan 11 tahun juga selamat dalam kecelakaan itu.

"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.

Menurutnya, bus sempat oleng sebelum masuk ke jurang.

Dia mencium bau kampas rem di tengah perjalanan. "Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.

Dilansir dari Tribunnews, Ali Usman mengaku rutin menyerot uang Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta per bulan kepada polisi.

"Saya serahkan di sana, sudah berjalan enam bulan. Beda-beda nominalnya. Untuk japrem (Jatah preman)," kata tersangka.

Pengamanan internal Polri lalu menangkap tiga oknum polisi.

"Benar Paminal mengamankan tiga oknum polisi. Namun, tidak ada yang perwira. Semuanya anggota (bintara)," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, dilansir dari Surya.co.id.

Dua di antaranya ialah anggota Polsek Simokerto dan satu lainnya bekerja di Polsek Bubutan Surabaya.

Ia mempertanyakan mengapa masih banyak jalan di wilayahnya yang rusak.

"Saya melihat banyak alat-alat berat yang cukup bagus dan memadai, bahkan paling canggih di Indonesia. Tapi kenapa jalan kita masih banyak yang rusak, berarti penggunaannya selama ini tidak maksimal," kata Bobby kepada wartawan, Rabu (10/3/2021).

Bobby meminta, alat berat dapat digunakan secara maksimal untuk pembenahan infrastruktur.

"Tidak akan ada lagi alat-alat yang dibiarkan terdiam, semua kita fungsikan untuk percepatan pembenahan jalan dan infrastruktur lainnya," kata dia.

Selain vaksinasi, program Pemkot Medan akan fokus melakukan pembenahan infrastruktur seperti jalan rusak, penanganan banjir, mewujudkan kebersihan Kota Medan dan menjadikan Kesawan sebagai kawasan heritage dan pusat kuliner supaya menjadi The Kitchen of Asia.

Warga tidak bisa keluar dan masuk karena akses jalan tertutup oleh bangunan setinggi hingga 3 meter.

Mereka harus melewati saluran air untuk bisa keluar dan masuk.

Itu pun mereka harus hati-hati agar tidak terperosok jatuh ke saluran air.

Hingga kini masalah itu belum ketemu jalan keluarnya.

"Saya tidak tahu permasalahannya apa, sampai ditutup begini jalannya. Kami hanya bisa melaporkan kasus ini ke pemerintah desa," tambah Budi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Aam Aminullah, Farida, Mei Leandha, Farida Farhan, Ari Himawan Sarono | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrillin, Aprillia Ika, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/12/063000778/-populer-nusantara-kesaksian-korban-bus-oleng-dan-dugaan-rem-blong-bobby

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke