Salin Artikel

Mulai Dibangun Hari Ini, Berikut Perjalanan Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi untuk Jokowi, Didesain Putra Mahkota

Replika dari Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA itu merupakan simbol hubungan erat antara pemerintah Indonesia dengan UEA.

Berikut perjalanan dari proyek replika masjid Adu Dhabi di Solo, Jawa Tengah:

Presiden Jokowi memberi sambutan hangat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mengajak pangeran ke Istana Bogor.

Mereka tampak akrab sepanjang pertemuan itu.

Jokowi terlihat menyetir sendiri dan membawa pangeran berkeliling.

Jokowi juga memberikan durian kepada Sheikh Mohamed untuk dicicipi.

Selain bekerja sama dalam beberapa bidang, pangeran pun berjanji membangunkan Jokowi sebuah masjid di kampung halaman Jokowi.

Akhirnya dipilihlah bekas Depo dan SPBU Pertamina di Gilingan, Banjarsari, Solo sebagai lokasi masjid.

Luas lahan di lokasi tersebut mencapai 2,9 hektare.

Mereka saat itu mengukur arah kiblat yang melibatkan Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, NU dan Tim Falakiyah Kemenag RI.

"Kita hari ini menentukan arah kiblat. Kami mengundang tokoh Muhammadiyah, NU, MUI, agar semuanya di sini tidak ada simpang siur. Kita tahu masyarakat Indonesia itu majemuk. Biar nanti tidak salah dalam penentuan arah kiblat masjid," kata utusan Dubes RI untuk UEA Husin Bagis, Setyo Wisnu Broto, Selasa (20/8/2019).

Desain yang dibuat Pangeran UEA itu sebetulnya memiliki hak intelektual yang dilarang ditiru.

"Desain itu sebenarnya punya hak intelektual sama pangeran diberikan untuk Indonesia," papar Wisnu.

Disebut perkuat toleransi

Menteri Agama saat itu, Fachrul Razi, mengatakan keberadaan masjid hadiah dari Pangeran Abu Dhabi itu bakal memperkuat toleransi di Indonesia.

"Tanahnya luas, lebih kurang tiga hektar. Ini bisa untuk membangun masjid dan juga islamic center. Dan ini akan memperkuat toleransi yang berkembang sangat baik dan terpelihara di Indonesia," kata Menteri Agama Fachrul Razi saat menghadiri penyerahan sertifikat tanah hak pakai Kemenag No 00051 (lokasi replika Grand Mosque Mohammed Bin Zayed) di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/8/2020).

Masjid disebut-sebut menjadi yang termegah di wilayah Solo Raya dan Provinsi Jawa Tengah.

"Saya pernah ke masjid ini (Grand Mosque Abu Dhabi). Ini memang masjid yang luar biasa. Sangat luas, sangat indah dan terbuka untuk umum," ungkap dia.

Namun kini Islamic Center akan dibangun tersendiri dengan lahan yang sama-sama luas.

"Yang kita bangun masjidnya. Nanti dari pihak sana menginginkan lahan lagi sekitar 2 hingga 3 hektar untuk Islamic Center," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu (3/3/2021).

Gibran menginginkan agar Islamic Center dibangun di dekat kampus.

"Saya arahkan dekat UNS (Universitas Sebelas Maret). Kita sudah dapat lahannya," ungkap dia.

Selain itu, hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Usai mengikuti peletakan batu pertama, rombongan akan mengecek lokasi calon Islamic Center di kawasan UNS kampus Kentingan.

Menteri Yaqut pun telah berkoordinasi dengan Wali Kota Gibran agar pelaksanaan peletakan batu pertama berjalan lancar.

"Besok itu ground breaking, supaya ground breaking ini dipastikan bisa dikawal sampai selesai untuk masjid yang diinginkan pemerintah UEA," kata Yaqut, Jumat (5/3/2021).

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arif, Dony Aprian), Tribun Solo

https://regional.kompas.com/read/2021/03/06/074013178/mulai-dibangun-hari-ini-berikut-perjalanan-masjid-hadiah-pangeran-abu-dhabi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke