Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Hamil Tua, TL Bekerja Sebagai PSK| Kisah Cinta Gadis Perancis dan Pria Lombok

Ia tetap bekerja karena harus menafkahi dua anaknya yang masih balita. TL adalah ibu tunggal bagi anak-anaknya setelah suaminya pergi entah kemana.

Perempuan 21 tahun tersebut terkena razia saat mangkal di tepi jalan di sebuah hotel di Tasikmalaya.

Sementara itu di Lombok, seorang pria asal Dusun Tajuk, Desa Rembitan, Lombok Tengah menikahi Melissa (27) perempuan warga negara Perancis.

Mereka berkenalan beberapa waktu lalu, saat Melissa berlibur di Pantai Kuta Mandalika dan bertemu Indra yang bekerja sebagai manajer restoran.

Hubungan mereka terus berlanjur walaupun Melissa kembali ke negaranya. Hingga akhirnya Melissa kembali Indonesia dan menikah dengan Indra pada April 2019.

Dua berita tersebut menjadi perhatian publik dan berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Ibu dua anak tersebut mengaku terpaksa menjadi PSK untuk menghidupi dua anaknya yang masih balita. Anak pertama berusia 4 tahun dan anak keduanya masih berusia 2 tahun.

Ia pun saat ini sedang hamil 7 bulan.

TL bercerita ia baru saja 2 minggu bercerai dengan suaminya. Sang suami kabur meninggalkan TL yang hamil dan dua anak balitanya.

Setiap malam, ia biasanya berdiri di trotoar sekitar Jalan Mayor Utarya, depan PLN Kota Tasikmalaya, untuk menggaet pelanggan.

Ia mengaku akan segera pulang setelah mendapatkan uang setelah melayani satu atau dua pelanggan.

"Saya enggak berpikir besar atau kecilnya dapat uang. Setelah saya dapat uang untuk bekal anak-anak meski satu kali melayani, saya langsung pulang. Yang penting saya ada buat jajan dan makan anak-anak," ujar dia sambil menutupi wajahnya.

Mereka berdua berkenalan saat Melissa yang saat itu kuliah di Australia berkuunjung ke Pantai Kuta Mandalika.

Ia lalu bertemu dengan Indra di sebuah restoran tempat Indra bekerja sebagai manajer. Walaupun Melissa kembali ke negaranya, komunikasi mereka terus berlanjut.

Melissa yang luluh pun kembali ke Lombok dan menikah dengan Indra.

Mereka menikah dengan upacara adat suku Sasak dengan maskawin cobek bati, sabuk sasak, ceret, dan seperangkat alat shalat.

Total dana bantuan yang dikorupsi oleh Askari sebanyak 187,2 juta. Ironisnya, alokasi dana bantuan untuk bulan kedua dan bukan ketiga digunakan untuk foya-foya dan judi.

"Uang itu hanya dibagikan satu kali oleh terdakwa. Satu orang sebesar Rp 600.000. Sisanya digunakan terdakwa untuk kepentingan pribadi, seperti membayar utang dan bermain judi," jelas JPU Kejaksaan Negeri Lubuk Linggau, Sumar Heti.

Modus yang dilakukan terdakwa yaitu dengan mengambil seluruh dana bantuan untuk 156 warganya yang terdampak itu selama tiga bulan.

Dana bantuan dari pemerintah tersebut diambil Askari melalui rekening Bank Sumsel Babel.

Namun, dana tersebut ternyata oleh terdakwa hanya diberikan kepada warganya untuk alokasi satu bulan.

"Jangan sampai kecolongan. Kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segara dideteksi. Kalau telat, harga treatment-nya sangat mahal sekali," kata Emil, sapaan akrabnya, usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (3/3/2021)

Ia menjelaskan, virus corona varian baru ini menjangkiti dua orang warga Karawang usai bepergian dari luar negeri dengan pesawat Qatar Airways.

"Kita sedang tracing. Kami akan tes berkali-kali memastikan tidak ada hal yang merugikan. Sudah dinyatakan negatif dari virus varian baru, tapi masih isolasi. Kita belum yakin. Masih (isolasi) di rumah masing-masing," tambahnya.

Padahal sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan saran ketika konflik dua pemimpin di Kota Tegal itu mencuat ke hadapan publik.

Ganjar ketika itu meminta, persoalan tersebut tidak perlu dibawa ke ranah hukum dan cukup diselesaikan dengan duduk bersama.

"Saya minta hentikan. Jangan lapor-lapor lah, menurut saya wong itu Wali Kota dan Wakil ya. Enggak tahu yang benar yang mana, tapi mereka dulu majunya bareng-bareng dan sudah terpilih, akan lebih baik kalau keduanya duduk. Duduk, rembukan, bicara apa yang sebenarnya terjadi," kata Ganjar di kantornya beberapa waktu lalu.

Sementara itu Dedy menegaskan dirinya masih enggan mencabut laporannya ke polisi.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, kan tidak mengaku dan tidak bisa membuktikan. Misal 'pak saya salah pak, buktinya saya ngaku', kan beda lagi. Masalah saya memaafkan atau tidak kan setelah itu," kata Dedy, Selasa (2/3/2021).

Dia mengaku ingin menguak fakta terkait dugaan pencemaran nama baiknya.

"Iya (proses hukum tetap berjalan). Untuk menguak fakta," kata Dedy Yon

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dendi Ramdhani | Editor : Rachmawati, Robertus Belarminus, Setyo Puji, Aprillia Ika, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/04/06260001/-populer-nusantara-hamil-tua-tl-bekerja-sebagai-psk-kisah-cinta-gadis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke