"Jangan sampai kecolongan. Kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segara dideteksi. Kalau telat, harga treatment-nya sangat mahal sekali," kata Emil, sapaan akrabnya, usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (3/3/2021).
Ia menjelaskan, virus corona varian baru ini menjangkiti dua orang warga Karawang usai bepergian dari luar negeri. Saat ini, tim Satgas Covid telah melakukan pelacakan terhadap pihak keluarga.
"Virus varian B.1.1.7 UK ini terdeteksi ada di Karawang, dari warga Karawang yang bepergian dengan pesawat Qatar Airways, sesuai prosedur mendarat diisolasi 10 hari,” tutur Emil.
"Kita sedang tracing. Kami akan tes berkali-kali memastikan tidak ada hal yang merugikan. Sudah dinyatakan negatif dari virus varian baru, tapi masih isolasi. Kita belum yakin. Masih (isolasi) di rumah masing-masing," tambahnya.
Dipastikan bukan mutasi lokal, melainkan impor dari luar
Analisis sementara, lanjut Emil, mutasi virus tersebut dipastikan bukan mutasi lokal.
Saat ini, ia sudah memerintahkan tim ahli untuk melakukan kajian serta mencari upaya pencegahan.
“Karena virus varian ini pasti impor, bukan varian mutasi lokal. Makanya, dua orang ini tercatat bepergian internasional. Kadisnkes dan peneliti melakukan kajian, bagaimana merespons treatment-nya. Kami sedang menunggu kajian,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, varian virus corona yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris terus bermunculan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (2/3/2021), bertepatan dengan satu tahun pandemi Covid-19, Wakil Menteri Kesehatan ( Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengonfirmasi bahwa mutasi virus corona B.1.1.7, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, kini telah ditemukan di Indonesia.
https://regional.kompas.com/read/2021/03/03/133456578/virus-corona-baru-b117-terdeteksi-di-karawang-ridwan-kamil-kami-tes-berkali
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.