Salin Artikel

Setahun Pandemi Corona, Ini Kasus Pertama di Malang dan Cerita Kesembuhannya

MALANG, KOMPAS.com – Sudah genap satu tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19 sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan pasien Covid-19 pertama pada 2 Maret 2020 lalu.

Di Malang, pasien Covid-19 terdeteksi pada Rabu, 18 Maret 2020 ketika pihak Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang mengumumkan bahwa telah merawat dua pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

“Yang positif pasien ke-7 dan ke-8,” kata Wakil Direktur RSSA Kota Malang saat itu, Syaifullah Asmiragani dalam konferensi pers di RSSA Kota Malang pada Rabu (18/3/2020).

Ketika itu, pihaknya sudah merawat 10 pasien pengawasan dan suspect Covid-19. Namun, hanya dua yang terkonfirmasi positif terjangkit virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Satu dari pasien itu, yakni pasien ke-8, sudah meninggal dunia terlebih dahulu sebelum hasil uji lab yang menyatakan dirinya positif, keluar.

Pasien itu merupakan pasien perempuan berusia 51 tahun dan merupakan warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Pasien itu menjalani perawatan di RSSA pada 12 Maret 2020, kemudian pada 14 Maret 2020 atau dua hari kemudian meninggal dunia.

Pasien lainnya, yakni pasien ke-7 masih dalam perawatan saat diumumkan.

Pasien itu adalah RHW hesa Haryo Wicaksono (22), mahasiswa semester akhir Teknik Industri Univeritas Brawijaya (UB) saat itu.

Rhesa berhasil sembuh dari Covid-19. Dia sembuh pada Jumat, 20 Maret 2020 dan dipulangkan pada Sabtu, 21 Maret 2020.


Saat masih berada di rumah sakit, Rhesa tidak diberi tahu kalau sedang menderita Covid-19. Dia baru tahu setelah sembuh dan sudah di rumahnya.

“Saya keluar pada Sabtu tanggal 21, tanggal 23 baru dikasih tahu setelah di rumah. Ibu yang ngasih tahu,” kata Rhesa, saat diwawancara melalui sambungan telepon pada Rabu, 1 April 2020.

Meski begitu, dia merasa curiga ketika membaca pemberitaan di media massa tentang adanya pasien di RSSA yang positif corona.

Namun, dirinya tetap berusaha untuk tenang dan tidak pernah menanyakan ke dokter yang merawat perihal sakit yang dideritanya.

Rhesa ketika itu fokus untuk kesembuhan dirinya. Hal itu yang dijadikan Rhesa sebagai pesan dari dirinya yang berhasil melawan virus corona.

“Kalau memang kena, tetap positif thinking. Tidak usah mikir yang tidak-tidak,” kata dia.

Selain itu, Rhesa meminta supaya ketika terjangkit tidak usah merasa akan dikucilkan. Sebab, menurutnya, penderita Covid-19 bukan aib.

“Kan biasanya akan takut dikucilkan, tidak usah dipikir kalau itu. Masyarakat juga mengerti kalau ini wabah,” kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/02/053718678/setahun-pandemi-corona-ini-kasus-pertama-di-malang-dan-cerita-kesembuhannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke