Salin Artikel

Proyektil Peluru Ditemukan di Paha Seekor Lutung Jawa Hasil Penyerahan Warga

MALANG, KOMPAS.com - Javan Langur Center (JLC) yang merupakan balai rehabilitasi lutung jawa di Kota Batu, Jawa Timur, melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 10 ekor lutung jawa yang baru diterimanya, Selasa (23/2/2021).

Hasilnya, ditemukan proyektil peluru yang masih menancap di paha kanan seekor lutung.

Lutung tersebut merupakan hasil dari penyerahan warga di Pasuruan kepada petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.

"Ada satu proyektil peluru, untungnya posisinya tidak di otot, tapi di daging. Dan kondisi lutungnya masih bagus," kata Project Manager JLC, Iwan Kurniawan.

Iwan mengatakan, pihaknya baru pertama kali menerima lutung jawa dengan kondisi terdapat proyektil peluru di dalam tubuhnya.

"Ini baru pertama ada proyektil. Biasanya dari kemarin-kemarin tidak ada," kata dia.

Tim kesehatan yang memeriksa lutung jawa tersebut lantas mengambil proyektil yang masih bersarang di tubuh primata tersebut.

"Kalau yang ada proyektil diambil. Terus dikembalikan lagi. Saya rasa kondisinya bagus. Karena memang posisinya ada di luar. Kalau di dalam ceritanya sudah beda," kata dia.

Diperkirakan, lutung jawa yang terdapat proyektil di tubuhnya merupakan lutung peliharaan yang lepas. Karena dianggap mengganggu warga, lutung itu lantas ditembak.

Sementara itu, dari 10 ekor lutung yang diperiksa, sebanyak lima ekor merupakan hasil penyitaan BKSDA Yogyakarta. Sisanya merupakan hasil penyitaan BBKSDA Jawa Timur dan penyerahan warga.

10 ekor lutung jawa itu masih menjalani pemeriksaan kesehatan yang pertama untuk proses karantina. Lutung akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebanyak tiga kali sebelum dilepas liarkan.

"Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan hari ini masih tahap awal. Tiga bulan kemudian akan ada pemeriksaan kesehatan lagi yang tahap kedua, pemeriksaan kesehatan pasca-karantina. Pemeriksaan dengan sejumlah item pemeriksaan yang sama. Sebelum pelepas liaran ada pemeriksaan kesehatan lagi. Jadi pemeriksaan kesehatannya ada tiga kali," ujar Iwan.


Supaya aman ketika dilepas, lutung jawa itu akan menjalani masa karantina dan sosialisasi paling cepat selama sembilan bulan.

Namun, hal ini bergantung dengan kondisi lutung. Ada lutung yang baru bisa dilepaskan liarkan setelah empat tahun menjalani karantina dan sosialisasi.

"Itu relatif tergantung individu. Paling cepat sembilan bulan. Tapi rata-rata di atas satu tahun," kata dia.

Selama masa sosialisasi itu, lutung diajarkan untuk beradaptasi dengan lingkungan aslinya. Seperti pengelompokan karena lutung sifatnya berkelompok dan latihan memanjat.

Lepas 112 ekor

Sementara itu, sejak tahun 2011, JLC sudah melepas liarkan sekitar 112 ekor lutung jawa hasil rehabilitasi.

Sebagian dilepas liarkan di hutan Malang Selatan dan sebagian lagi di Hutan Lindung Coban Talun yang berdempetan dengan Taman Hutan Raya R Soerjo.

"Sejak tahun 2011, baik yang dilepas di Hutan Lindung Coban Talun atau di hutan Malang Selatan itu sekitar 112-an," kata dia.

Berdasarkan hasil monitoring, lutung jawa yang sudah dilepas liarkan sudah berhasil berkembang biak.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/23/18582781/proyektil-peluru-ditemukan-di-paha-seekor-lutung-jawa-hasil-penyerahan-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke