Salin Artikel

Cerita Feratri dan Arif, Asuh 43 Anak Layaknya Keluarga

KOMPAS.com - Sebanyak 43 anak berusia 2 hingga 22 tahun diasuh oleh pasangan suami istri, Feratri Rahmatillah dan Arif Suhaermanto.

Anak-anak tersebut berasal dari berbagai latar belakang, seperti dibuang oleh orang tua maupun masalah perekonomian ekstrem.

Berbeda dari panti asuhan lainnya, Panti Asuhan Yayasan Mati Hati yang dibentuk Feratri tersebut menggunakan sistem pola asuh layaknya keluarga.

Anak-anak itu diasuh oleh Feratri dan suami dibantu juga oleh kedua orang tuanya, tanpa menggunakan tenaga tambahan dari luar.

Dalam pola tersebut, anak-anak asuh diberikan perhatian sama seperti keluarga, bahkan dua anak kandung Feratri dan anak-anak asuhnya diperlakukan sama.

"Semuanya saya asuh seperti anak sendiri, yang kecil saja tidur sama saya. Ya seperti keluarga di rumah itu. Ada anak ada bapak dan ibu," ujar Feratri di aula Yayasan Mata Hati, Padukuhan Karangmojo B, Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (16/2/2021).

Usai bersekolah, anak-anak itu kemudian diajari mengaji oleh uztaz.

Dalam mendidik anak-anak asuhnya itu, Feratri menekankan untuk terus bersyukur di setiap harinya.


Diajari berbelas kasih

Anak-anak itu juga diajari berbelas kasih kepada orang lain.

Meski Feratri dan anak-anak asuhnya dalam kondisi terbatas, mereka tetap menyempatkan untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama.

Setiap hari Jumat, Feratri mengajak anak-anaknya untuk membagikan nasi kotak kepada para lansia di kampungnya.

Mengasuh 43 anak memang tak mudah. Kadangkala ada rasa lelah muncul.

Namun, berkaca dari pengalamannya sewaktu kecil saat ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, membuat api pengabdian kepada sesama dalam diri Feratri terus berkobar.

Sedangkan Arif berujar, meski berada pada pandemi yang membuat apa-apa jadi terkesan sulit, Arif tak ingin menghentikan langkahnya.

Demi menghidupi keluarga besarnya itu dan mencari tambahan biaya operasional, Arif membuka warung kecil-kecilan.

"Ya pokoknya terus berjuang, agar anak-anak bisa mandiri," tutur pria yang berprofesi sebagai guru tidak tetap itu.

Dalam menjalankan yayasannya itu, Feratri dan Arif tidak mengizinkan anak asuhnya diadopsi orang lain. Mereka ingin membesarkan mereka dengan berbagai upaya dan keringat sendiri.

"Sudah 32 anak yang lulus dari sini, ada yang menikah, ada yang sudah bekerja. Ada tiga anak yang sudah saya nikahkan, dan sudah punya anak. Jadi saya ini sudah punya cucu," ungkap wanita berusia 34 tahun ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/21/13001971/cerita-feratri-dan-arif-asuh-43-anak-layaknya-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke