Salin Artikel

Warga Serang Menolak Pengiriman 400 Ton Sampah Tangsel ke TPA Cilowong, Ini Alasannya

Aliyudin, salah satu warga Kampung Pasir Gadung Wadas, Kecamatan Taktakan, Kota Serang mengatakan, penolakan karena saat ini sarana dan prasarana di TPA Cilowong kurang memadai dan rawan terjadi longsor.

"Warga sekitar menolak karena sarana prasarana belum makismal. Kayak beko, alat berat, alat yang bisa menahan longsor, mesin pengolahan sampahnya belum makismal," kata Aliyudin yang rumahnya tak jauh dari TPA Cilowong.

Aliyudin menyebutkan, saat ini alat berat yang ada di TPA Cilowong hanya satu.

Alat pengolahan sampah juga tidak beroeprasi maksimal.

"Coba beko ada 20, mesin pengolahan ada 30, sehari sampah 1.000 ton bisa diolah. Pasti warga legowo menerimanya kalau sarana dan prasarananya maksimal," ujar Aliyudin.

Menurut Aliyudin, warga meminta kepada Pemkot Serang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sebelum menerima sampah dari Tangsel.

Apalagi, di bawah TPA Cilowong terdapat perkampungan warga yang terancam kesehatannya karena limbah, polusi air dan udara.

Bahkan, lahan pertanian dan perkebunan warga pun akan terdampak.

"Selama ini belum ada kompensasi. Jadi lebih baik memperhatikan masyarakatnya dulu dibandingkan kerja sama (penampungan sampah) dengan Tangsel," kata dia.

Warga pun mengancam akan melakukan aksi apabila Pemkot Serang tidak memperbaiki sarana dan prasarana TPA.

"Warga sepakat akan melakukan aksi, menutup gerbang TPA," kata Aliyudin.


Sementara itu, warga lainnya Jumaeni mengkhawatirkan 400 ton sampah dari Kota Tangerang Selatan akan menimbulkan longsor dan berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.

"Masalah sampah ini yang saya khawatirkan takut terjadi longsor, pencemaran lingkungan," kata Jumaeni.

Menurut jumaeni, limbah dari sampah dikhawatirkan akan merusak lahan pertanian dan perkebunan warga.

Selain itu, air yang digunakan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, minum, selama ini pun sudah tercemar.

"Yang masyarakat takutkan itu kan air lindinya, air lindinya kan ditampung terserap ke tanah," ujar Jumaeni.

Saadi warga lainnya meminta Pemkot Serang untuk memaksimalkan terlebih dahulu pengolahan sampah yang ada sebelum menampung sampah dari Tangsel.

"Bagaimana kalau sampah dari Tangsel ditampung? Semakin menumpuk. Dari dulu janji mau bikin beronjong, sampah mau diolah, tapi enggak ada realisasinya," kata Saadi.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/18/09454931/warga-serang-menolak-pengiriman-400-ton-sampah-tangsel-ke-tpa-cilowong-ini

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke