Salin Artikel

Cerita TKW Eti Asal Cianjur Jatuh dan Meninggal di Malaysia, Gaji 1.000 Ringgit Belum Terbayar

Eti diketahui bekerja di Malaysia sejak Maret 2019.

Jenazah Eti dipulangkan dan tiba di rumah duka di Kampung Pakemita, Ciranjang, Selasa (16/2/2021).

Kedatangan jenazah Eti disambut tangis hari keluarga dan kerabat. Jenazah ibu empat anak tersebut dimakamkan di pemakaman umum yang tak jauh dari rumahnya.

Gaji 1.000 ringgit belum dibayar

Ketua DPC Astakira Pembaharuan Ali Hildan mengungkapkan pihaknya diberi kuasa oleh keluarga mendiang Eti untuk mengurus hak kliennya.

Salah satunya adalah mendiang Eti belum menerima gaji dari majikannya.

"Pasalnya, almarhumah ternyata belum mendapatkan gaji dari majikannya sekitar 1.000 ringgit," ucap dia saat dikonfirmasi, Rabu (17/2/2021).

Menurut Ali, dari informasi yang ia dapatkan, Eti meninggal karena jatuh di tempat kerjanya.

"Informasi yang kita dapat, almarhumah jatuh di tempat kerjanya," kata Ali.

Ia mengatakan sebelum dipulangkan ke Tanah Air, jenazah Eti sempat tertahan di rumah sakit selama beberapa hari.

"Alhamdulilah proses pemulangan jenazahnya ke Tanah Air berjalan lancar, kendati sempat tertahan di sana, di rumah sakit beberapa hari," ujar dia.

Esa adalah pekerja buruh migran yang baru 3 bulan bekerja di Jeddah, Arab Saudi. Ia berangkat sebagai TKW pada September 2019

Jenazah Esa dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Tipar, Desa Neglasari, Kecamatan Bojongpicung.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur Ricky Ardi Hikmat membenarkan terkait informasi tersebut.

Ricky, berdasarkan rekam medis atau keterangan yang menyertai jenazah, Esa meninggal secara “natural”.

“Artinya meninggal dunia secara alami, biasanya karena sakit, bukan karena sebab lain, seperti tindak kekerasan atau lainnya," ujar dia.

Terpisah, ibunda Esa, Cucun (42) mengaku syok saat menerima kabar anak keduanya itu meninggal dunia saat bekerja di luar negeri.

Padahal, sebelum menerima kabar duka tersebut pada 1 Januari, ia mengaku masih sempat berkomunikasi dengan putrinya itu pada 29 Desember 2019 via video call.

“Saat itu, anak saya mengaku betah bekerja di sana, nyaman katanya,” kata Cucun saat ditemui wartawan di rumah duka.

Namun tak lama ia mendengar kabar jika anaknya terkena serangan jantung karena kelelahan.

“Padahal, saat komunikasi itu, anak saya tidak mengeluhkan apapun, termasuk kesehatannya. Namun, tiba-tiba mendapat kabar seperti ini, jelas saya dan keluarga sangat kaget, seakan tak percaya saja,” ujar dia

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman | Editor : Abba Gabrillin, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/17/08300071/cerita-tkw-eti-asal-cianjur-jatuh-dan-meninggal-di-malaysia-gaji-1.000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke