Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Ratusan Warga Borong Mobil Baru | Bupati Paser Meninggal Dunia

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan belasan mobil datang secara bersamaan di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, viral di media sosial.

Bahkan, mobil yang diangkut menggunakan truk towing itu mendapat pengawalan dari kepolisian.

Warga di desa itu beramai-ramai membeli mobil baru usai menjual tanah mereka kepada PT Pertamina.

Setidaknya, sudah ada 176 mobil baru yang datang di desa tersebut. Bahkan, satu orang ada yang memiliki 2 sampai 3 mobil baru.

Sementara itu, Bupati Paser, Kalimantan Timur, Yusriansyah Syarkawi meninggal dunia sehari setelah mengelar acara perpisahan masa jabatannya yang akan berakhir pada 17 Febuari 2021.

Acara itu digelar di Rumah Jabatan Bupati Paser, Jalan Kusuma Bangsa, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Senin (15/2/2021).

Beberapa jam setelah acara tersebut, sekitar 19.00 Wita, ia dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.

Saat itu, ia dalam keadaan demam. Namun, belum diketahui apakah Yusriansyah terpapar Covid-19 atau tidak.

Sebab, sebelum hasil pemeriksaan swab PCR-nya keluar, pada Selasa (16/2/2021) sekitar 05.00 Wita, Yusriansyah meninggal dunia.

Baca populer nusantara selengkapnya:

Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto membenarkan warganya ramai-ramai membeli mobil baru.

"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Gihanto, Selasa (16/2/2021) dikutip dari Tribunnews.

Kata Giharto, warganya membeli mobil baru setelah mendapat hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft, perusahaan asal Rusia.

Pertamina, kata Giharto, menghargai tanah Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per meter, harga itu jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di wilayah ini.

Dijelaskan Ginarto, di desanya terdapat 840 kepala kelaurga (KK), sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 255 KK.

Dari hasil penjualan itu, sambungnya, jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar. Bahkan, lanjutnya, ada warga yang memiliki lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.

Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di sini mendapat Rp 38 miliar.

"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ungkapnya.

 

Sebelum meninggal dunia, pada Selasa (16/2/2021) sekitar pukul 05.00 Wita, Bupati Paser, Yusriansyah Syarkawi sempat menggelar acara perpisahan jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai bupati pada 17 Febuari 2021.

"Saya bersyukur pada Allah subhanahu wa ta'ala karena masih diberikan kesehatan jelang masa akhir jabatan dua hari yang akan datang," kata Yusriansyah.

Dalam acara itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menjalankan roda pemerintahan.

Tak hanya itu, ia juga meminta maaf apabila tidak bisa melakukan apa yangh menjadi harapan rakyat.

"Saya mohon maaf apabila apa yang saya lakukan belum memenuhi keinginan dan harapan masyarakat di Kabupaten Paser ini," ujarnya.

Beberapa jam setelah acara tersebut, sekitar 19.00 Wita, Yusriansyah dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.

Saat itu, ia dalam keadaan demam. Namun, belum diketahui, apakah terpapar Covid-19 atau tidak.

Sebab, sebelum hasil pemeriksaan swab PCR-nya keluar, Selasa pagi Yusriansyah meninggal dunia.

"Hasil PCR belum keluar," kata Direktur RS Pertamina Balikpapan, Khaeruddin, saat dihubungi.

 

Wakil Bupati Pamekasan Raja'e diberhentikan dengan hormat dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Pamekasan, Senin (15/2/2021).

Raja'e diberhentikan karena meninggal dunia saat dirawat setelah positif Covid-19 pada 31 Desember 2020.

Saat membacakan putusan tentang pemberhentian Raja'e, Wakil Ketua DPRD Pamekasan Syafiudin tak kuasa menahan air matanya. Putusan itu dibaca dengan suara yang terbata-bata.

Tak hayal, isak tangis pun pecah di ruang rapat tersebut.

Pemimpin rapat, Fathor Rohman mengaku tak kuasa menahan haru atas meninggalnya Raja'e. Sebab, wakil bupati itu dikenal baik, rendah hati, dan bersahaja.

"Pak Wabup orang baik, kawan sejati yang baik hati, sekaligus lawan politik yang berintegritas," kata Rohman usai rapat seperti dikutip dari Antara, Senin.

Tujuh jam setelah Raja'e diberhentikan dengan hormat, yakni sekitar pukul 16.30 WIB, istri mendiang melahirkan anak kelimanya di Bidan Praktim Mandiri Istiqomah di Jalan Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan.

 

MM (21), pelaku yang membunuh MS (20) di rumahnya di Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, didenda adat Rp 1,8 miliar.

MM diminta untuk menyelesaikan denda itu selama enam bulan.

“Jika dalam waktu enam bulan tak dapat merealisasikan itu maka diharap koordinasi lembaga adat untuk membicarakan hal-hal lebih lanjut," kata Kepala Lembaga Adat Besar, Kutai Barat, Manar Dimansyah, saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/2/2021).

Dijelaskan Manar, total denda itu dihitung dari denda membayar 4.120 buah antang atau guci senilai Rp 1,6 miliar dengan harga satuan ditaksir Rp 400.000 per buah.

Selain guci, sambungnya, pelaku juga didenda membiayai ritual kematian senilai Rp 250 juta, sehingga ditotal menjadi Rp 1,8 miliar.

"Bagi orang Dayak menghilangkan nyawa orang itu dikenakan hukum Adat Bolit Mate Nawar Uman. Standar bayar pakai guci atau antang,” jelasnya.

 

Forum Wali Murid Jawa Tengah ke Polda Jawa Tengah melaporkan penerbit Perseroan Terbatas Tiga Serangkai Pustaka Mandiri ke Polda Jawa Tengah, Senin (15/2/2021).

Mereka melaporkan penerbit buku itu terkait buku mata pelajaran Agama yang menulis "Pak Ganjar tak pernah bersyukur".

Koordinator Forum Wali Murid Jawa Tengah Tangguh Perwira mengataka, soal tersebut diduga telah melanggar Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Kami menduga adanya pelanggaran pidana terhadap perlindungan anak yang dilakukan oleh penerbit buku tersebut," kata Koordinator Forum Wali Murid Jawa Tengah Tangguh Perwira, Senin (15/2/2021).

Tak hanya itu, kata Tangguh, pihaknya mencium adanya upaya untuk meracuni dunia pendidikan anak dan mengarahkan pola pikir anak untuk membenci pihak tertentu.

"Upaya meracuni pendidikan anak-anak dengan penerbitan buku sekolah merupakan tindakan yang masif dan terstruktur," katanya, dilansir dari Antara.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar F Sutisna mengatakan, kasus buku pelajaran yang mengutip nama "Pak Ganjar" tersebut akan segera diselidiki oleh Direktorat Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.

"Sudah diproses di Krimsus. Sudah diperiksa beberapa pihak untuk dikonfirmasi," katanya.

 

Sumber Kompas.com (Penulis: Zakarias Demon Daton, | Editor : David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Michael Hangga Wismabrata, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/17/06280071/-populer-nusantara-ratusan-warga-borong-mobil-baru-bupati-paser-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke