Salin Artikel

4 Fakta Banjir dan Longsor di Nganjuk, 4 Korban Hilang Diduga Masih Anak-anak

KOMPAS.com - Bencana alam banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (14/2/2021).

Berdasar informasi Badan Penanggulanga Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, 16 orang di Dusun Selopuro, Desa Ngetos diduga masih tertimbun longsor. Sebanyak dua orang warga setempat tewas dan 3 lainnya luka-luka.

Sementara itu, banjir merendam tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Berbek, Kecamatan Nganjuk dan Kecamatan Loceret.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur Desa Ngetos pada Minggu (14/2/2021) sore.

Akibatnya, sejumlah titik di RT 01, RW 06, Dusun Selopuro sekitar pukul 18.00 WIB, terjadi longsor.

Ada delapan rumah warga yang terdampak tanah longsor. Kini warga tengah diungsikan ke lokasi yang lebih aman.

"Warga RT 01, RW 06, diungsikan semua. Ada yang di rumah Pak Kades (Ngetos), ada juga yang di rumah saya," ujar dia.

Petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, Tagana dan TNI-Polri, masih melakukan pencarian terhadap 16 warga yang tertimbun longsor.

Alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi.

"Kemarin ada 21 warga (hilang pascabencana longsor). Lima orang sudah terevakuasi, dua di antaranya meninggal," jelas Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Senin (15/2/2021).

Dilansir dari Tribunnews, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nurseno mengatakan, banjir menggenangi 3 kecamatan.

“Yang paling parah adalah Kecamatan Berbek. Ketinggian air bervariasi, paling tinggi 2,5 meter. Semua warga sudah dievakuasi ke pengungsian,” jata Satriyo.

Dia menambahkan, banjir terjadi lantaran di kawasan tersebut diguyur hujan deras sejak pukul 14.30 WIB pada Minggu siang.

Basarnas Surabaya menjelaskan identitas 16 warga yang diduga tertimbun longsor, terdiri dari 12 orang dewasa dan 4 orang berusia anak-anak.

Untuk sementara, identitas para korban tertimbun longsor adalah, Muryanto, Parmiati, Friska, Yono, Yatini, Umi, Darimun, Muryam, Sunarsih, Prasetyo, Rama, Yatemo, Putra, Dimas, Nendra, dan Rehan.

Kantor SAR Surabaya telah mengerahkan 2 tim operasi yang beranggotakan 15 orang rescuer dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Trenggalek ini dikerahkan ke lokasi longsor dengan sejumlah peralatan SAR pendukung.

"Selain personel rescuer terlatih, lanjut Hari, Kantor SAR Surabaya juga mengerahkan satu unit alat berat berupa excavator untuk mempermudah upaya pencarian 16 orang korban tanah longsor yang belum ditemukan," ujar Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo, dikutip dari Tribunnews.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Excavator Diturunkan untuk Permudah Pencarian 16 Korban Longsor di Nganjuk

(Penulis: Kontributor Nganjuk, Usman Hadi | Editor: David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/15/15400011/4-fakta-banjir-dan-longsor-di-nganjuk-4-korban-hilang-diduga-masih-anak-anak

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke