Salin Artikel

Akhir Perjalanan Sumani, Pelaku yang Bunuh Seniman dan Keluarganya di Rembang

KOMPAS.com - Pada Kamis (4/2/2021) pagi, warga Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dihebohkan dengan tewasnya Anom Subekti (60), bersama tiga anggota keluarganya di rumah.

Mereka yakni, istirnya Tri Purwati, anaknya Alfitri Saidatina, dan cucunya Galuh Lintang.

Anom Subekti diketahui pengelola sanggar seni Padepokan Seni Ongko Joyo dan pencipta lagu Rembang Indah.

Polisi menyebut, satu keluarga tersebut tewas diduga dibunuh. Sebab, ada luka lebam dan darah yang keluar dari tubuh korban, luka itu muncul akibat hantaman benda tumpul.

Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penyidikan, polisi akhir berhasil menangkap pelaku pembunuh satu keluarga tersebut.

Pelaku diketahui bernama Sumani, warga Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Rembang, yang merupakan teman dari Anom Subekti.

Ia ditangkap di rumahnya sekitar tanggal 6 Febuari lalu dan ditetapkan tersangka pada 8 Febuari. Pembunuhan itu dilakukannya seorang diri.

"Pembunuhan dilakukan oleh seorang atas nama Sumani, tersangka tunggal," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021).


Pelaku ditangkap setelah sidik jari diketahui

Kata Luthfi, pelaku ditangkap setelah polisi menemukan sidik jari yang terdapat di gelas kopi saat tersangka bertamu ke rumah korban.

Usai melakukan aksinya, pelaku pun berniat untuk bunuh diri dengan cara meminum racun pestisida.

"Pada saat tanggal 5 (Februari) bahwa gelas identik, rupanya tersangka sudah merasa bahwa dia nanti akan ditangkap, sehingga berupaya untuk bunuh diri," ujarnya.

Masih dikatakan Luthfi, sampai saat ini pihaknya belum bisa memeriksa tersangka karena masih sakit dan dirawat di rumah sakit setelah meminum racun pestisida.

"Keterangan medis dari dokter rumah sakit mengatakan yang bersangkutan belum diperiksa karena mengandung pestisida di ginjalnya, sampai sekarang masih belum bisa kita mintai keterangan. Karena mungkin berupaya untuk bunuh diri. Sampai sekarang masih dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Diduga dendam

Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan pihaknya, lanjut Luthfi, motif pembunuhan itu karena tersangka mempunyai dendam kepada korban.

Tak hanya itu, antara tersangka dan korban juga sempat bertransaksi terkait jual beli gamelan.

"Ada kata-kata bahwa 'wis, sing wis yo wis', itu di BAP (berita acara pemeriksaan) dan interogasi awal dari penyidik mengatakan begitu, artinya apa di situ ada motif dendam, tentang sesuatu," jelasnya.

"Jadi pada saat beberapa saksi yang kita periksa, ada penawaran terkait dengan gamelan, dan korban telah menerima uang sekitar Rp 15 juta, jadi ada motifnya," sambungnya.


Bawa kabur barang milik korban

Usai melakukan aksinya, pelaku membawa kabur barang-barang berharga milik korban.

"Barang yang diambil dan yang ditemukan yaitu cincin, kemudian juga gelang, anting-anting, semuanya emas. Satu lagi, ada jarum emas milik korban," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna di Mapolres Rembang, Kamis.

Bukan itu saja, Sumani juga mengambil uang senilai Rp 13,1 juta dari rumah korban. Diduga, uang tersebut transaksi jual beli gamelan yang sempat dilakukan oleh korban Anom Subekti.

Kata Iskandar, aksi pembunuhan yang dilakukan Sumani telah direncanakannya.

Sebab, ia sudah bertamu di rumah korban sejak Rabu sore hari dan sempat pulang ke rumah kemudian pada malamnya ia datang kembali dengan mengendarai sepeda motor.

"Kemudian juga dari jam 9 sampai dengan jam 12 malam itu ada juga saksi yang melihat motor (pelaku) ini parkir di rumah korban atau di TKP, sampai dengan jam 12 malam," jelas Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.


Diduga Sumani membunuh empat korbannya pada Rabu (3/2/2021) antara pukul 21.00 WIB hingga jam 24.00 WIB.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, Pasal 364 ayat 3 KUHP, hingga Pasal 80 ayat 3 juncto Pasal 76C Undang-undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2014.

Sementara itu, anak Anom Subekti, Danang mengaku tak menyangka pembunuh empat anggota keluarganya adalah orang yang ia kenal.

"Kami enggak mengira sama sekali kalau dia (Sumani) pelakunya," ujarnya, Kamis.

Sedangkan anak Anom Sebukti lainnya, Wisnu meminta tersangka dihukum seberat-beratnya.

"Ya harapannya dihukum sesuai yang diperbuat, hukuman mati," ungkapnya.

 

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aria Rusta Yuli Pradana | Editor : David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/13/06050051/akhir-perjalanan-sumani-pelaku-yang-bunuh-seniman-dan-keluarganya-di-rembang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke