Salin Artikel

Duduk Perkara Soal Pelajaran "Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur", Viral di Medsos dan Penerbit Minta Maaf

KOMPAS.com - Foto soal dalam buku mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk Sekolah Dasar (SD) viral di media sosial.

Buku tersebut diketahui terbitan PT Tiga Serangkai tahun 2020.

Hebohnya foto itu karena dalam soal mencantumkan nama Ganjar yang dianggap mirip dengan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Adapun yang menjadikan polemik dalam soal itu, karena nama Ganjar disebut tidak pernah bersyukur dan tidak pernah shalat.

Isi soal

Foto soal mata pelajaran tersebut diunggah oleh warganet di media sosial Twitter.

Dalam unggahan foto tersebut juga diberikan narasi bernada provokatif.

"Wah, serangan sudah mulai diarahkan ke Ganjar. Mengerikan pola kayak gini," tulis pengunggah di Twitter.

Adapun foto soal mata pelajaran itu berbunyi "Walaupun mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur dengan menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha. Pak Ganjar termasuk orang yang

a. beruntung

b. beriman

c. rugi d. sukses"

Soal selanjutnya, "Meskipun sudah mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur.
Sebagai orang Islam, ia pun tidak pernah melaksanakan shalat. Pak Ganjar termasuk orang yang

a. beruntung

b. beriman

c. bangkrut

d. rugi"

Viralnya foto soal pelajaran yang mencantumkan nama Ganjar itu juga mendapat perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Agar tidak menimbulkan keributan di tengah masyarakat, Ganjar akan meminta klarifikasi dari pihak penerbit.

"Buku dari Tiga Serangkai itu, ya? Saya sih nanti biar dicek temen-temen untuk klarifikasi dulu saja siapa yang nulis, benar tidak, motifnya apa. Biar tidak jadi keributan," kata Ganjar, Selasa (9/2/2021).

Meski belum mengetahui motif dari penulisan soal itu, namun, ia menganggap maksud dari tulisan tersebut sebagai kritikan kepada orang bernama Ganjar agar rajin ibadah.

"Mungkin kritikan buat saya. Shalat harus kencang, kalau Idul Adha harus sembelih sapi. Mungkin penulisnya memberi kritik untuk yang namanya Ganjar, tapi kan Ganjarnya banyak," jelasnya.

General Manager PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo Mas Admuawan angkat bicara untuk menanggapi viralnya foto soal dalam buku mata pelajaran agama terbitannya.

Menurutnya, penyebutan nama Ganjar dalam contoh soal tersebut hanya kebetulan dan tidak ada kaitannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pasalnya, buku itu pertama kali diterbitkan pada tahun 2009. Jauh sebelum Ganjar Pranowo menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.

"Jadi Pak Ganjar itu sekadar contoh sebuah nama di soal saja. Terbitnya tahun 2009. Sementara Pak Ganjar (Gubernur Jateng) mulai 2013. Jadi empat tahun sebelumnya," ungkapnya.

"Sementara buku agama kita itu kurikulumnya itu revisinya kecil-kecil tidak total. Sehingga namanya itu tetap terbawa. Sama sekali kita tidak kepikiran dan tidak mengaitkan bahwa nama Pak Ganjar dalam buku kita adalah Ganjar Pranowo tidak sama sekali," tambahnya.

Meski telah ditegaskan tidak berkaitan dengan nama Ganjar Pranowo, namun, Admuawan mengaku minta maaf jika menimbulkan polemik atas penyebutan nama tersebut.

Pihaknya juga akan segera melakukan revisi terhadap pencantuman nama Ganjar tersebut di dalam buku terbitannya.

"Padahal kami tidak berpersepsi, tidak ada tendensi sama sekali. Apalagi mendiskreditkan. Kami mohon maaf atas tidak perkenan, ketidaknyamanan itu. Kita berjanji akan kita revisi," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga siap bertemu Ganjar Pranowo untuk melakukan klarifikasi atas permasalahan tersebut.

"Kita bersedia untuk sowan ke Pak Ganjar menjelaskan ini bahwa kita tidak ada tendensi apapun. Apalagi di berita-berita itu sudah dipelintir," ucap dia.

Penulis : Riska Farasonalia, Labib Zamani | Editor : Khairina

https://regional.kompas.com/read/2021/02/10/08460031/duduk-perkara-soal-pelajaran-pak-ganjar-tak-pernah-bersyukur-viral-di-medsos

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke