Salin Artikel

Kisah Pilu Kakek Darno yang Lumpuh dan Tunawicara, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Gubuk itu milik Darno, kakek tunawicara yang juga mengalami kelumpuhan. Darno tinggal seorang diri, tak memiliki istri dan anak.

Sang kakaknya, satu-satunya saudara kandung Darno, telah lama meniggal.

Darno adalah warga RT 001, RW 009, Dusun Bongkal, Desa Kepanjen, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Tak ada yang tahu usia Darno, warga menduga usia kakek itu sekitar 80-90 tahun.

“Mungkin (usia Darno) 80 tahunan,” kata Marimin (55), Ketua RT 001 sekaligus tetangga dekat Darno kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Marimin tak ingat sejak kapan Darno hidup sebatang kara. Adapun yang pasti, tutur Marimin, Darno merupakan warga asli Dusun Bongkal.

Gubuk reyot yang ditinggali Darno amat sederhana. Dinding gubuk berupa bilik bambu polos kondisinya rusak parah, jebol di beberapa titik. 

Atap gubuk itu tak kalah memprihatinkan. Sejumlah genteng hilang dan sebagian berlubang, bocor ketika hujan turun.

Pantauan Kompas.com, terdapat sebuah dipan reyot tanpa kasur atau tikar di dalam gubuk tersebut. Di ujung dipan, teronggok beberapa helai sarung.

Menurut Marimin, Darno jarang mandi. Baju yang dikenakan kakek tersebut itu-itu saja. Kakek itu juga jarang mengganti pakaian.


Karena kondisinya yang lumpuh, Darno tak pernah meninggalkan gubuk reyot tersebut, kecuali saat lapar.

“Makannya (Darno) dikasih lingkungan sini, lingkungan RT sini, diantar. Cuma kalau telat, (Darno) keluar ngesot ke tetangga minta makan,” tutur Marimin.

Marimin tak bisa memastikan apakah Darno memiliki dokumen kependudukan seperti kartu keluarga (KK) atau kartu tanda penduduk.

Ia hanya memastikan Darno tak termasuk dalam daftar penerima program keluarga harapan (PKH).

“(Darno) tidak dapat (PKH),” ungkap Marimin.

Viral di medsos

Kondisi kakek Darno yang hidup sebatang kara di gubuk reyot itu viral di media sosial Facebook beberapa waktu terakhir.

Akun Arif Witanto mengunggah foto kakek Darno di salah satu grup Facebook yang berisi mayoritas warga Nganjuk.

“Darno lelaki tua yang bisu dan kesulitan berjalan itu tinggal di dalam bilik yang sudah rusak-rusak dan bolong,” tulis Arif Witanto di unggahannya.

Unggahan itu telah dikomentar 288 kali dan dibagikan 60 kali.


Menurut Marimin, setelah foto yang memperlihatkan kondisi Darno viral, aparat Desa Kepanjen bersama bhabinkamtibmas dan babinsa datang berkunjung.

Namun, Marimin tak tahu tujuan kedatangan mereka.

“Setahu saya baru tadi pagi ada perangkat desa, ada babinsa, Pak Lurah, ke sini,” jelas Marimin.

Kompas.com mendatangi Kepala Desa Kepanjen Sugeng Purnomo di kediamannya untuk menanyakan upaya pemerintah membantu Darno, tetapi Sugeng tak berada di tempat.

Sementara itu, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi akan mengecek kondisi Darno terlebih dulu.

“Kita cek nggih (ya),” kata Marhaen saat dikonfirmasi.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/09/06200041/kisah-pilu-kakek-darno-yang-lumpuh-dan-tunawicara-hidup-sebatang-kara-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke