Salin Artikel

Situs Talang Tuwo, Peninggalan Kuno Era Sriwijaya yang Terbengkalai hingga Terancam Hilang

Ketua Angkutan Muda Pembaharuan Sriwijaya (AMPS) Benny Mulyadi mengatakan, terancam hilangnya situs Talang Tuwo akibat lokasi itu sampai saat ini tak ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai Cagar Budaya.

Sehingga, di sekitar lokasi situs saat ini sudah banyak berdiri  perumahan dan tanah perbukitanterus dikeruk untuk menimbun alur sungai.

"Tempat itu juga sudah berubah dan banyak ditanami pohon sawit," kata Benny, Senin (1/2/2021).

Benny menjelaskan, prasasti Talang Tuwo ditemukan pada tahun  pada 17 November 1920 oleh Louis Constant Westenenk. Temuan prasasti tersebut saat ini sudah disimpan di museum nasional.

Dalam prasasti itu ditulis dengan aksara Palawa dan berbahasa melayu kuno dan tercantum jika di lokasi itu ada beberapa tanaman seperti pohon kelapa, pinang, aren, sagu, yang dapat dimakan.

"Di sini juga dahulu dibangun bendungan dan kolam. Sehingga ini menujukkan jika sejak zaman Sriwijaya di abad ke 7, Palembang sudah memiliki sebuah tempat yang asri yang dan pemimpinnya sangat peduli pada lingkungan,"ujarnya.

Diungkapkan Benny, lokasi titik diduga tempat penemuan prasasti Talang Tuwo ada dua makam milik Hyang Talang Tuwo dan Dewa Bernua Kedua. Di batu nisan itu tertulis tahun makam yakni pada tahun saka 606 (684 masehi).

"Kemungkinan makam ini bisa dibilang baru karena dibalut dengan keramik berwarna hijau. Makam ini juga sering dikunjungi peziarah, bahkan ada yang datang dari Bengkulu,”jelasnya.

Dengan adanya temuan itu, ia berharap agar pemerintah bergerak agar lokasi penemuan situs tak hilang akibat pembangunan perumahan.

“Sudah saatnya situs penemuan prasasti Talang Tuo dikaji agar bisa terlindungi dengan status kawasan cagar budaya,” harapnya.


Hampir tergusur perumahan dan kebun sawit

Sementara itu, Kepala Balai Arkeologi Sumatera Selatan Budi Wiyana mengungkapkan, sampai saat ini mereka belum bisa memastikan dimana lokasi persis penemuan prasasti Talang Tuwo karena masih membutuhkan kajian yang mendalam.

"Apalagi penemuan (prasasti Talang Tuwo) sudah sangat lama. Titik koordinatnya juga belum ditemukan karena dulu belum ada GPS seperti sekarang,"kata Budi.

Budi menjelaskan, di sekitar lokasi juga tak pernah ditemukan artefak  atau arca. Sebab, dua benda itu sangat mendukung untuk penelitian dan menentukan tempat prasasti Talang Tuwo.

"Sekarang yang bisa dilakukan dalam waktu dekat adalah menghimpun keterangan dari berbagai sumber baik keterangan penduduk dan pemilik tanah. Penelitian juga bisa dilanjutkan dengan penelitian polen (serbuk sari) untuk memastikan Apakah benar di lokasi ini pernah tumbuh tanaman yang disebutkan dalam prasasti,"kata Budi.

Akan diajukan sebagai cagar budaya

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Aufa Syahrizal menambahkan, ia akan membuat tim khusus untuk meneliti lokasi yang diduga tempat penemuan prasasti Talang tuwo.

Setelah mendapatkan hasil kajian, pemerintah Provinsi Sumsel akan mengajukan lokasi tersebut sebagai kawasan Cagar Budaya.

"Sekarang masih dikaji, jika memang itu tempat lokasi penemuan prasasti akan diajukan menjadi cagar budaya. Sekarang kita sudah membentuk tim kajian untuk segera meneliti lokasi ini,"ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/01/17335311/situs-talang-tuwo-peninggalan-kuno-era-sriwijaya-yang-terbengkalai-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke