Vaksinasi Jateng Diapresiasi Mendagri, Ganjar: Saya Siapkan Penghargaan Buat yang "The Best"

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal memberikan reward bagi daerah-daerah di Jateng yang mampu melaksanakan vaksinasi Covid-19 dengan baik dan cepat.

Hal tersebut menyusul kabar dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang mengapresiasi Provinsi Jateng karena memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi yakni rata-rata mencapai 68,92 persen

Jateng mendapatkan apresiasi dari Mendagri dan Menkes dalam video konferensi yang berlangsung Jumat (29/1/2021) pagi dengan kabupaten dan kota se-Indonesia.

Ganjar menjelaskan, Mendagri juga mengisyaratkan ada dana insentif daerah yang akan diberikan kepada daerah yang cakupan vaksinasinya tinggi.

“Jadi, alhamdulillah kita bisa menjalankan itu dengan baik. Dan saya juga akan menyiapkan penghargaan buat kabupaten kota dan rumah sakit atau puskesmas yang the best-the best lah, jadi kalau kita lihat sih perkembangannya cukup bagus ya,” kata Ganjar, Jumat (29/1/2021).

Ganjar mengatakan, dari laporan yang diterimanya dari Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, vaksinasi di Jateng rata-rata mencapai 68,92 persen.

"Dari targetnya tercapai. Memang tidak bisa 100 persen karena ada yang penyintas, ini yang nakes dulu ya, dan ada yang komorbid tapi komorbidnya lagi kambuh sehingga mesti menunggu. Ada yang lagi hamil, pokoknya yang memenuhi syarat itu tidak bisa. Tapi yang lain alhamdulillah bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Ganjar menyebut perkembangan vaksinasi di Jateng grafiknya cukup bagus.

“Jadi presentasi vaksin Covid-19 (di Jateng) ini per 28 Januari jam 17.15 wib, relatif angkanya tertinggi Kota Pekalongan 83,17 persen. Rata-rata provinsi 68,92 persen, terendah 51,06 persen,” tegasnya.

Sebagai informasi, 35 kota dan kabupaten di Jawa Tengah telah melaksanakan vaksin Covid-19.

Tiga daerah yakni Kota dan Kabupaten Semarang serta Kota Surakarta telah melaksanakan vaksin tahap dua.

Sedangkan yang lainnya, menyusul disesuaikan pengiriman vaksin dari Kementerian Kesehatan.