Salin Artikel

Ayah, Ibu, dan Anaknya Ditemukan Tewas Sehari Setelah Gelar Tahlilan, Ini Penyebabnya

Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengatakan, satu keluarga bernama Nasiran (60), Sukariyah (50), dan anak mereka Serlin Karlina (10) tewas diduga karena keracunan asap dari mesin genset yang dinyalakan di dalam rumah.

"Satu keluarga yakni suami, istri, dan anaknya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena diduga keracunan asap genset yang masuk ke dalam rumah. Korban yang meninggal yakni suami, istri dan anaknya berumur 10 tahun," kata Eka di Kabupaten Lumajang, dikutip dari Antaranews, Rabu.

Eka menjelaskan, awalnya anak pertama Nasiran, Linan, mendatangi kediaman korban pada Rabu pagi.

Rumah Linan berdekatan dengan kediaman Nasiran.

Saat tiba, Linan mendapati rumah Nasiran terkunci. Karena penasaran, Linan masuk ke dalam rumah dengan mencungkil jendela.

Linan terkejut melihat ketiga korban telah tewas. Ibu dan adiknya ditemukan di kamar. Sedangkan ayahnya berada di dekat mesin genset. 

Nyalakan genset

Eka menjelaskan, dari keterangan sejumlah saksi, korban menyalakan generator listrik pada Selasa (26/1/2021) malam karena ada acara tahlilan di rumahnya.


Kemudian korban memasukkan genset tersebut ke dalam rumah karena akan tidur, sehingga diduga asap beracun tersebut terhirup korban hingga ketiganya meninggal dunia.

Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara atas meninggalnya satu keluarga di Desa Pandanwangi itu.

"Ada beberapa saksi yang dimintai keterangan yakni saudara Linan dan Kepala Dusun Krajan 3, Desa Pandanwangi. Kami juga mengamankan barang bukti pakaian yang dikenakan korban dan genset yang berada di dalam rumah," ujarnya.

Jenazah ketiga korban telah dimakamkan di kampung mereka di Lumajang.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/29/07553601/ayah-ibu-dan-anaknya-ditemukan-tewas-sehari-setelah-gelar-tahlilan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke