Salin Artikel

Selama 6 Bulan, Pemerintah Beri Dana Tunjangan Korban Longsor Sumedang

Total KK tersebut merupakan warga korban longsor Sumedang yang berlokasi di zona merah, sesuai dengan hasil rekomendasi dari Badan Geologi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Ayi Rusmana mengatakan, warga akan mendapatkan rumah permanen di tempat baru yang lebih aman.

Selain itu, setiap KK juga akan mendapatkan Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp 500,000 per bulan, selama 6 bulan ke depan.

"DTH ini diperuntukkan bagi warga yang rumahnya rusak berat dan warga di zona merah hasil rekomendasi dari Badan Geologi, sesuai dengan peta dampak tanah longsor di Desa Cihanjuang," ujar Ayi kepada Kompas.com, Kamis (21/1/2021).

Ayi menuturkan, 131 KK ini telah diverifikasi oleh Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Sumedang dan sudah diusulkan ke pemerintah pusat.

Selain itu, pengajuan ini disampaikan kepada Kepala BNPB dan Kementerian PUPR.

Pengajuan ini dilengkapi surat dari Bupati Sumedang melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Kabupaten Sumedang, selaku Sekertariat Tim Tanggap Darurat Bencana.

"DTH sebesar Rp 500,000 per bulan ini akan diberikan selama proses pembangunan hunian tetap (Huntap) dilakukan, yaitu 6 bulan dan akan diberikan sejak selesai masa tanggap darurat, yaitu pada 29 Januari 2021," tutur Ayi.

Ayi mengatakan, selain DTH, warga terdampak longsor juga akan menerima bantuan bahan pokok selama masa transisi.

Bantuan sembako akan memaksimalkan donasi dari masyarakat.

"Bantuan sembako dari masyarakat masih banyak, ini bisa dioptimalkan untuk bantuan kepada warga terdampak," sebut Ayi.


Relokasi

Ayi menuturkan, untuk mekanisme relokasi akan dilakukan dengan dua strategi.

Pertama, terpusat di tanah kas desa di wilayah Desa Tegal Manggung dan kedua relokasi mandiri dengan difasilitasi oleh Asosiasi Perumahan Nasional (Asprumnas).

"Yang lebih efektif dan efisien memang untuk relokasi itu melalui strategi relokasi mandiri yang akan difasilitasi oleh Asprumnas," tutur Ayi.

Ayi menyebutkan, saat ini Pemkab Sumedang terus berupaya menyosialisasikan kepada warga terdampak.

"Kami terus berupaya meyakinkan warga bahwa sesuai rekomendasi dari Badan Geologi, wilayah yang berada di zona merah untuk mau direlokasi, karena wilayah zona merah ini sangat rawan dan membahayakan," kata dia.

Ayi menambahkan, Pemkab Sumedang juga fokus pada penanganan pengungsi, rehabilitasi dan rekonstruksi.

Menurut Ayi, terdapat 1.126 jiwa dari 314 KK yang kini menempati tempat relokasi sementara di tiga zona.

Masing-masing yaitu, zona I di SDN Cipareuag, zona II di Taman Burung, dan zona III di SD Azzahra.

"Untuk data pengungsi ini sudah by name by addres dan sudah masuk ke aplikasi Sitabah. Kami memanfaatkan data di manajemen, sehingga data pengungsi ini langsung bisa terdeteksi," kata Ayi.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/21/17005991/selama-6-bulan-pemerintah-beri-dana-tunjangan-korban-longsor-sumedang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke