KOMPAS.com - Kemenkumham Bali akhirnya memutuskan untuk menderpotasi Kristen Antoinette Gray warga negara (WN) Amerika Serikat dan pasangan wanitanya Michelle Alexander dari Indonesia.
Mereka dideportasi setelah menjalani pemeriksaan di Kantor Imigrasi Denpasar, Bali, selama delapan jam dari pukul 10.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita.
Keduanya dideportasi karena menyebarkan informasi yang dianggap meresahkan masyarakat.
Informasi yang disebarkan yakni tentang Bali yang memberikan kenyamanan terhadap kaum LGBT. Hal itu ditulis Gray dalam cuitan di akun Twitte-rnya yang viral.
Sementara itu, Kasdim 0817 Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi mengaku kaget adanya kabar yang menyebut dirinya meninggal dunia setelah menerima vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ubnu Sina, Jumat (15/1/2021).
Saat dikonfirmasi, Mayor Sugeng memastikan jika kabar itu hoaks dan ia dalam kedaaan sehat.
Mengetahui kabar bohong yang berkembang tersebut, Sugeng pun lantas berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.
Baca populer nusantara selengkapnya:
Kristen Antoinette Gray dan pasangan wanitanya Michelle Alexander akhirmya dideportasi dari Indonesia.
"Tindak lanjut WN Amerika Serikat Kristen Gray (dan pasangannya) dikenakan tindakan administrasi keimigrasian pendeportasian atau pengusiran," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk saat konferensi pers di Kanim Imigrasi Denpasar, Selasa.
Keduanya dideportasi karena menyebarkan informasi yang dianggap meresahkan masyarakat.
Informasi itu tentang Bali yang memberikan kenyamanan terhadap kaum LGBT.
Kemudian adanya kemudahan akses masuk ke wilayah Indonesia pada masa pandemi.
Selain itu, Gray juga diduga melakukan kegiatan bisnis melalui penjualan e-book dan pemasangan tarif konsultasi wisata Bali.
"Mereka sama-sama terlibat dalam kegiatan tersebut," kata dia.
Saat ini keduanya ditahan di Ruang Detensi Imigrasi, Kantor Imigrasi Denpasar sambil menunggu penerbangan.
Kasdim 0817 Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi dikabarkan meninggal dunia setelah menerima vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina, Jumat (15/1/2021) lalu.
Mendengar kabat tersebut, Sugeng mengaku kaget dan terkejut.
"Terus terang saya juga kaget, karena informasi yang saya dapatkan memang baru tadi malam. Saat itu saya vidcon dengan komandan (Dandim 0817 Gresik) kemudian ada berita itu," ujar Sugeng, kepada awak media di Makodim 0817 Gresik, Senin (18/1/2021) sore.
Setelah beredar kabar tersebut, Sugeng bersama dengan pimpinannya Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail lantas berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kabar hoaks itu.
"Pertama saya kaget, cuma ya ini sudah ditindaklanjuti oleh komandan dan pihak kepolisian. Jadi, kita serahkan saja kasusnya kepada pihak Polres (Gresik)," ungkapnya.
Bencana banjir bandang terjadi kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (19/1/2021) sekitar pukul 09.30 WIB.
Bencana tersebut terjadi tepatnya di Kampung Rawa Dulang, Desa Tugu Selatan, Cisarua, atau di antara kebun teh milik PTPN VIII.
Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor M Adam Hamdani membenarkan peristiwa banjir tersebut.
"Iya, betul (banjir bandang),"kata Adam.
Hingga belum bisa dipastikan mengenai adanya korban jiwa akibat banjir tersebut.
"Tim sudah ke sana dan saat ini warga sudah kita evakuasi ke masjid," jelasnya.
Sebuah video seekor ular king kobra diduga lepas dari kotak paket saat dalam mobil ekspedisi menjadi viral di media sosial.
Dari penelusuran Kompas.com, paket tersebut diduga hendak dikirim dari Semarang ke Surabaya.
Selain itu, ada unggaha sebuah foto paket dan tertulis "Reptil Hidup" dengan berat kiriman 5 kilogram dan berat asli 2 kilogram.
Menanggapi hal itu, Koordinator Pasukan Pengaman Satwa (Paspanwa) Semarangker, Slamet Wisnu Aji, menjelaskan, ular yang lepas dalam video tersebut merupakan jenis king cobra.
Kata Slamet, ular itu keluar dari paket karena tidak dibungkus dengan aman sehingga menyebabkan ular bisa meloloskan diri.
"Dilihat dari videonya itu paketannya kurang safety. Seharusnya benar-benar dibungkus berlapis-lapis. Mulut ular juga harus diplester, setelah itu dimasukkan karung lalu masukkan boks kontainer baru dimasukkan ke kardus lagi," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).
Seorang ibu rumah tangga bernama Yati (35), warga Negeri Selapan, Sumatera Selatan, tewas diterkam buaya saat mandi di kolam bekas tambang di Desa Telak, Parittiga, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (16/1/2021) pagi.
Tragisnya, saat peristiwa itu terjadi disaksikan anak Yati yang masih kecil.
Anak korban yang melihat ibunya diterkam buaya langsung berteriak dan memberitahukan kejadian tersebut kepada warga setempat.
Warga yang mendengar itu lantas mendatanginya dan langsung melakukan pencarian. Namun, saat itu pencarian terkendala hujan lebat dan pencarian pun dihentikan.
Jasad korban ditemukan pada keesokan harinya tepatnya pada Minggu (17/1/2021) dan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Pertama kali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh warga yang hendak pergi ke kebun sawit," kata Kepala Desa Telak, Fahrudin di Parittiga, Senin (18/1/2021).
Sumber: Kompas.com (Penulis: Riska Farasonalia, Afdhalul Ikhsan, |Editor: David Oliver Purba, Abba Gabrillin, Khairina, Rachmawati, Candra Setia Budi)
https://regional.kompas.com/read/2021/01/20/05530771/populer-nusantara-kristen-gray-dan-pasangan-wanitanya-diusir-dari-indonesia