Salin Artikel

BPBD Tetapkan Siaga Darurat Bencana Tanah Bergerak di Kaki Gunung Baros Sukabumi

Sebelumnya dusun di atas ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut ( m dpl) dilanda bencana tanah bergerak sejak Rabu (23/1/2020).

Akibat bencana geologi itu sebanyak 40 unit bangunan mengalami retak-retak pada dinding dan lantai. Meliputi rumah, masjid, dan sekolah.

Penetapan status siaga darurat tanah bergerak ini berlaku sejak Jumat (15/1/2021) hingga Kamis (22/1/2021).

"Penetapan status ini karena ada ketakutan dan kekhawatiran warga setempat sehingga ada arus pengungsian," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada Kompas.com di Dusun Suradita, Senin (18/1/2021).

Menurut dia dalam status siaga darurat tanah bergerak di Suradita ini BPBD hanya mengelola pengungsian dan logistik. Karena bencana tanah bergerak ini bukan hanya di Kecamatan Gegerbitung saja.

"Di Suradita ini memprioritaskan pengungsian dan kesiapsiagaan serta mitigasinya," ujar Eka.

Untuk pengungsian, BPBD menyiapkan angkutan bagi pengungsi dan tempat pengungsian. Lokasi pengungsian di SDN 1 Ciengang dan SMP Negeri 2 Gegerbitung.

Tempat pengungsian yang disediakan ada 8 ruang, masing-masing 4 ruang di SD dan 4 ruang di SMP. Setiap ruang hanya dapat dihuni 6 kepala keluarga (KK).

"Tempat pengungsian tetap mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19," kata Eka.

"Tempat pengungsian ini diprioritaskan bagi warga terdampak," sambung dia.

Upaya penanggulangan

Kepala Seksi Pencegahan Nanang Sudarajat menuturkan untuk mitigasi BPBD sudah menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai upaya penanggulangan bencana tanah bergerak.

"Seperti menutup rekahan-rekahan pada tanah, dan memperbaiki aliran air atau drainase," tutur dia.

Sedangkan kesiapsiagaan, BPBD juga akan memasang sejumlah rambu-rambu seperti jalur evakuasi, titik kumpul hingga imbauan-imbauan. Rambu-rambu tersebut akan dipasang di lokasi bencana.


Melibatkan pihak swasta

Kepala Desa Ciengang, Yudius Hidayat Bagja menuturkan pada awal evakuasi para pengungsi dan perabotan rumah tangga juga melibatkan sejumlah mobil yang bekerjasama pihak swasta.

"Alhamdulillah perusahaan memberikan bantuan untuk angkutan barang dan pengungsi," tutur Yudius.

Dia menjelaskan jarak antara Dusun Suradita dengan tempat pengungsian di Dusun Cibogo sekitar 4 kilometer. Kondisi jalan yang dilintasi jalan bebatuan dan aspal rusak.

"Ia kondisi jalannya sangat memprihatinkan sekali," jelas Yudius.

"Untuk mobilisasi evakuasi memang sedikit bermasalah dan terkendala," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya bencana tanah bergerak kembali menerjang dua kampung di Dusun Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat.

Bencana geologi ini mulai diketahui masyarakat sejak Rabu (23/12/2020). Hingga Senin (11/1/2021) pergerakan tanah terus meluas dan mengakibatkan warga semakin khawatir.

Data sementara Pemdes Ciengang, rumah rusak terdampak bencana gerakan tanah berjumlah 40 unit rumah. Seluruhnya ada 204 unit rumah yang dihuni 232 kepala keluarga (KK) atau 649 jiwa.

Selain itu, dua masjid, Sekolah Dasar Negeri (SDN), Madrasah Diniyah (MD), PAUD dan Posyandu mengalami kerusakan retak pada dinding dan lantainya.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/19/14521661/bpbd-tetapkan-siaga-darurat-bencana-tanah-bergerak-di-kaki-gunung-baros

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke