Salin Artikel

Rumah Korban Sriwijaya Air Dibobol Maling, Warga: Tega, Padahal Sedang Berduka

Ketua RT setempat, Nanang Wahyudi mengatakan, pencurian pertama kali diketahui oleh Yayu, asisten rumah tangga Arneta saat memeriksa rumah tersebut pada Sabtu (16/1 2021).

Yayu melihat sejumlah barang telah hilang, seperti sepeda, galon air, tabung gas, dan dorongan bayi.

Diperikirakan maling masuk melalui atap rumah Arneta.

"Lewat genting, ada empat genting dibuka, terus lewat plafon, turun ke kamar belakang dan keluar lewat pintu belakang," kata Nanang saat dihubungi Kompas.com. Minggu (17/1/2021).

Sejak kejadian, rumah yang ditinggali Arneta beserta ketiga anaknya itu dibiarkan kosong.

Keluarga sudah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian setempat.

"Sudah lapor ke polisi. Ini maling tega, biadab, lagi berduka juga," ucap Nanang.

Kapolsek Serang Kompol Hadi Sucipto mengatakan, anggotanya sudah mengecek rumah Arneta dan telah meminta keterangan warga. 


Namun, karena keluarga korban tidak ada di rumah, polisi tidak bisa melakukan olah tempat kejadian perkara.

Hadi memastikan kasus pencurian rumah yang dikontrak oleh korban tersebut akan ditindaklanjuti.

"Tetap kita lakukan penyelidikan," ucap Hadi.

Diketahui, Arneta beserta ketiga anaknya yakni Zurisya Zuar (P) berusia 8 tahun, Umbu Kristin Zia (P) berusia 2 tahun, dan Fao Nuntius Zai (L) yang masih bayi menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu.

Rencananya, Arneta terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk bertemu suaminya Yaman Zai (43) yang bekerja di sana. (Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/18/05310041/rumah-korban-sriwijaya-air-dibobol-maling-warga--tega-padahal-sedang-berduka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke