Salin Artikel

Pengungsi Gempa Sulbar Tinggal di Kandang Ayam, Kades: Ternak di Atas, Warga di Kolong

Hal itu dikarenakan bantuan tenda pengungsian yang mereka dapatkan terbatas.

"Karna kandang ayam ditempati pengungsi, hewan ternak diletakkan di atas, pengungsi di bawah kolong," ujar Kepala Desa Maliaya, Masri dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (17/1/2021).

Masri mengatakan, dalam satu kandang ayam terdapat tujuh kepala keluarga (KK), 14 KK, bahkan 30 KK.

Kandang yang ditempati oleh warga sebagian milik warga sendiri.

Namun, bagi warga yang tidak memperoleh bantuan tenda atau mempunyai kandang ayam, bisa menempati kandang ayam milik warga lainnya.


"Pengungsi yang tidak punya tenda, terpaksa menginap di situ karna tenda terbatas," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene dan Kota Mamuju di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021).

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional ( BNPB), hingga Minggu sore korban meninggal akibat gempa mencapai 73 orang.

Rinciannya, sembilan orang di Kabupaten Majene dan 64 orang dari Kabupaten Mamuju.

Sedangkan jumlah warga yang mengungsi mencapai 27.850 orang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Pasca-gempa Majene, Warga Terpaksa Mengungsi di Kandang Ayam,

https://regional.kompas.com/read/2021/01/18/05220041/pengungsi-gempa-sulbar-tinggal-di-kandang-ayam-kades--ternak-di-atas-warga

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke