Salin Artikel

Kronologi Pembunuhan Mahasiswa Telkom di Karawang, Pelaku Minta Uang Tebusan

Kasus ini pertama kali terungkap setelah jenazah Fathan ditemukan dalam kondisi dibungkus plastik dan dililit bed cover.

Jenazah Fathan ditemukan di parit pesawahan Dusun Kecemek, Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon.

Polisi kemudian berhasil mengungkap para pelaku dan kronologi kasus pembunuhan itu.

Awalnya, pada Minggu (10/1/2020), sekitar pukul 19.00 WIB, Fathan pamit kepada orangtuanya untuk pergi ke rumah teman akrabnya.

Namun, rupanya Fathan bertemu dengan Jhovi alias Jo (31) dan Husain (21), yang baru dikenalnya selama satu pekan.

Fathan kemudian diajak ke kontrakan Jo di Kampung Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, Karawang.

Namun sampai di kontrakan, hanya Jo dan Fathan yang masuk. Sedangkan Husain menunggu di luar.

Di dalam kontrakan berukuran 4 x 4 meter terjadi perdebatan.

Jo kesal dengan Fathan yang tak kunjung menepati janji untuk memberi utang.


Hal ini menjadi motif sementara pembunuhan tersebut yang tergambar dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Ada perkataan korban yang menyinggung, tersangka (Jo) kemudian memukul Fathan sekali," ujar Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (15/1/2021).

Fathan yang tak terima pun membalas.

Saat itu terjadi pergulatan. Jo kemudian membenturkan kepala Fathan ke tembok.

Saat tubuh Fathan terlentang, Jo mencekiknya.

"Beberapa waktu kemudian (Fathan) meninggal dunia," kata Rama.

Husain yang sejak awal menunggu di luar, akhirnya masuk ke dalam kontrakan.

Meski sempat terjadi perdebatan, Husain dan Jo kemudian memastikan bahwa Fathan sudah tidak bernyawa.

Husain kemudian membantu Jo mengikat kedua tangan dan kaki Fathan.

Tubuh korban kemudian dibuat dalam posisi bungkuk dan dililit plastik dan bed cover.

Jasad korban kemudian ditinggal.

Pada Senin (11/1/2021), Jo kemudian mengirimkan pesan dengan menggunakan nomor Fathan kepada keluarganya korban.

Jo meminta uang tebusan Rp 400 juta, apabila keluarga ingin Fathan selamat.

Jo kemudian mengirim nomor rekening atas nama Husain.

"Posisinya korban sudah meninggal," kata Rama.

Selanjutnya, pada Selasa sekitar pukul 24.00 WIB, Jo, Husain dan Rio membawa jasad Fathan ke Cilamaya menggunakan mobil minibus Carry pinjaman.

Keesokan harinya, dua orang warga yang tengah lari pagi menemukan jasad Fathan di parit.

Perihal meminta uang tebusan, Rama menyebut, pihaknya masih melakukan pendalaman.

Namun ia memastikan kartu ATM korban dalam penguasaan Jo.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/15/17574851/kronologi-pembunuhan-mahasiswa-telkom-di-karawang-pelaku-minta-uang-tebusan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke