Salin Artikel

Ahli Epidemiologi Unpad: Vaksin Kurangi Angka Kesakitan dan Kematian

Sementara untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun.

“Yang pasti, paling cepat adalah vaksin dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian,” ujar ahli epidemiologi Unpad Panji Fortuna Hadisoemarto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Dengan angka kesakitan yang berkurang, diharapkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat tetap terjaga di level aman.

Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur di kabupaten/kota sudah di atas 80 persen atau dalam level kritis.

Jika angka kesakitan berkurang, maka pasien yang dirawat pun berkurang sehingga bed occupancy rate (BOR) tidak akan pernah penuh.

Menurut Panji, ada pandangan keliru di masyarakat bahwa vaksin dapat membentuk kekebalan kelompok dalam waktu cepat.

Lebih keliru lagi, vaksin disamakan dengan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Covid-19.

“Kekebalan kelompok paling tidak butuh waktu setahun dari sekarang, karena harus mencakup 70 persen penduduk,” sebut dia.

Kekebalan kelompok, menurut Panji, tergantung dari tiga keadaan.

Pertama, seberapa tinggi penularan setelah vaksinasi.

“Vaksin dapat mencegah sakit, tapi tidak mencegah penularan. Kalau penularan (masif) terjadi, herd immunity tidak akan terjadi,” kata dia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, efikasi vaksin Sinovac 65,3 persen.

Menurut Panji, efikasi beda dengan efektivitas, karena efikasi diukur pada tingkat uji klinis.

Dalam kenyataannya, jika seseorang punya penyakit penyerta (komorbid) sangat mungkin efikasi 65,3 persen tidak tercapai.

“Mungkin lebih rendah, tidak mungkin lebih tinggi. Tapi yang diharapkan tidak akan menurun terlalu jauh,” kata dia.



Keadaan kedua, seberapa lama perlindungan yang diberikan vaksin.

Vaksin Sinovac yang akan disuntikkan di Jabar mulai Kamis (14/1/2021), harus diinjeksi ke satu orang dengan dua dosis atau dua kali penyuntikan.

Jarak waktu antara penyuntikan pertama dan kedua adalah dua pekan.

Vaksin Sinovac baru akan memberi proteksi dua minggu setelah penyuntikan kedua.

Ketiga, sebanyak apa cakupan masyarakat yang akan divaksin.

Secara nasional, orang yang harus divaksin 181,5 juta jiwa.

Tahap pertama untuk pekerja di kantor kesehatan berjumlah 1,3 juta jiwa.

“Ini baru 1 persen saja, sedangkan herd immunity cakupannya harus 70 persen. Jadi masih butuh waktu lebih kurang 1 tahun lagi. Tapi untuk mengurangi angka kesakitan, itu pasti,” kata dia.

Panji melanjutkan, orang yang positif Covid-19 sebetulnya tidak perlu disuntik vaksin.

Tapi tidak menutup kemungkinan orang yang divaksin tapi ternyata positif Covid-19 tanpa diketahui.

Namun hingga kini belum ada laporan orang yang demikian mengalami efek samping yang buruk.

Setelah disuntik vaksin, menurut Panji, orang tidak perlu melakukan isolasi mandiri selama dua pekan.

“Tapi kan pasti ada yang nanya, kan sudah divaksin kenapa masih pakai masker? Jawab saja, lebih baik double perlindungan daripada single,” ujar Panji.

Namun, Panji yakin vaksin Sinovac memiliki tingkat keamanan tinggi untuk disuntikkan, karena sudah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM.

Apalagi vaksin ini sudah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.



3M Jadi 5M

Secara umum, ada empat tujuan vaksinasi secara bertahap. Tahap pertama, mengurangi angka kesakitan dan kematian.

Kedua, membentuk kekebalan kelompok. Ketiga, memperkuat sistem kesehatan masyarakat. Tahap keempat, menjaga produktivitas serta mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial.

Penanggung jawab komunikasi sosial politik pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCEN) Dila Amran mengatakan, setelah vaksinasi masyarakat wajib meningkatkan disiplin prokes dari 3M ke 5M.

Selain memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun, perlu ditambah menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.

Untuk menyukseskan vaksinasi, semua elemen dari pusat sampai RT/RW harus bergerak mengampanyekan pesan positif.

“Lokalitas sangat penting, pemda harus lebih agresif. Faskes dan posyandu sangat penting. Jangan sampai orang datang pada suntikan pertama, tapi tidak datang pada penyuntikan kedua,” kata dia.

Menurut Dila, setelah mendapat sertifikasi halal dan suci dari MUI, serta izin penggunaan darurat dari BPOM, vaksin Sinovac yang sudah ada di gudang provinsi saat ini sangat aman disuntikkan.

“Pesannya adalah vaksin aman, imun, dan prokes dijalankan,” kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/14/13551441/ahli-epidemiologi-unpad-vaksin-kurangi-angka-kesakitan-dan-kematian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke