Guguran lava itu teramati selama pengamatan sejak 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
"Teramati guguran lava pijar 14 kali," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya.
Hanik menyebut, sejumlah guguran lava itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 600 meter ke hulu Kali Krasak.
BPPTKG juga menyatakan, selama masa pemantauan itu, muncul asap putih tebal setinggi 200 meter dari kawah Gunung Merapi.
Selain itu, tercatat ada 39 kali gempa guguran, lima kali gempa embusan, 21 kali gempa fase banyak, dan satu kali gempa vulkanik dangkal.
Sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Radius bahaya berada 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata agar tidak berkegiatan di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak.
https://regional.kompas.com/read/2021/01/12/11561511/gunung-merapi-keluarkan-14-kali-guguran-lava-pijar-jarak-luncur-maksimum-600
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan