Salin Artikel

"Menjadi Pilot adalah Cita-citanya sejak Kecil..."

Fadly merupakan salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).

Pria yang bekerja sebagai co pilot Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air, itu menumpangi pesawat sebagai extra crew.

Fadly bersama pilot dan kru Nam Air lainnya dijadwalkan menerbangkan pesawat Nam Air dari Bandara Supadio Pontianak.

Sumarzen mengatakan, pilot adalah cita-cita putra bungsunya itu sejak kecil.

"Menjadi pilot adalah cita-citanya sejak kecil," kata Sumarzen di rumahnya, Jalan Tanjung Pinang, Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Minggu.

Untuk menggapai cita-citanya, Fadly menempuh sekolah penerbangan. Sekolah itu ia ambil setelah mendapat gelar sarjana hukum dari Universitas Airlangga Surabaya.

Setelah lulus dari sekolah penerbangan, alumnus SMAN 2 Surabaya itu langsung bekerja di maskapai Nam Air.

Sudah dihubungi maskapai

Sumarzen mengaku, telah dihubungi maskapai Nam Air terkait musibah yang dialami putranya. Maskapai memberi tahu pesawat yang ditumpangi anaknya hilang kontak pada Sabtu.

Maskapai Nam Air juga meminta maaf atas musibah yang menimpa putra bungsunya itu.


"Di dalam pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan itu memuat kru Nam Air lengkap, mulai dari pilot hingga pramugari yang akan terbang bersama anak saya," kata dia.

Meski begitu, Sumarzen mengaku tak tahu rute penerbangan yang akan dilakukan anaknya itu.

"Tujuannya ke mana, saya tidak tahu," kata Sumarzen.

Sempat telepon ibunda

Sumarzen menyebutkan, Fadly memiliki kebiasaan menghubungi ibunya setiap kali akan terbang. Kebiasaan itu tetap dilakukan sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hendak lepas landas.

Dalam percakapan itu, ibunda Fadly menanyakan apakah dirinya menjadi co pilot dalam penerbangan itu atau tidak.

"Kemarin saat telepon, ibunya tanya, mau terbang bawa pesawat atau tidak, dijawab tidak," kata Sumarzen.

Sebelumnya, Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB.


Beberapa saat setelah lepas landas, sekitar pukul 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak.

Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Sejumlah puing pesawat ditemukan di perairan Kepulauan Seribu. Tim pencari juga telah menemukan titik koordinat badan pesawat nahas tersebut.

Sebanyak 2.571 personel dikerahkan dalam pencarian awak dan penumpang pesawat Sriwijaya Air itu. Ribuan personel itu didukung 81 kapal, 12 helikopter, dan 32 peralatan darat.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/11/09101781/menjadi-pilot-adalah-cita-citanya-sejak-kecil

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke