Salin Artikel

Kisah Kopilot Fadly yang Menumpang Sriwijaya Air SJ 182, Sempat Telepon Ibunda Sebelum Lepas Landas

Ayah Fadly, Sumarzen Marzuki, mengatakan, putra bungsunya itu selalu menelepon ibunya, Ninik Andriyani, setiap kali akan terbang.

Sebelum penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Fadly juga menelepon Ninik.

"Kemarin saat telepon, ibunya tanya, mau terbang bawa pesawat atau tidak, dijawab tidak," kata Sumarzen saat dikonfirmasi di rumahnya, Jalan Tanjung Pinang, Surabaya, seperti dikutip Antara, Minggu (10/1/2021).

Sumarzen menambahkan, putranya bekerja di maskapai penerbangan Nam Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air.

Rencananya, Fadly hendak membawa pesawat Nam Air dari Bandara Internasional Supadio Pontianak.

"Dia rencananya membawa pesawat Nam Air sebagai kopilot dari Pontianak. Saat berangkat dari Jakarta menuju Pontianak itu dia mengabari ibunya via telepon," katanya.

Maskapai minta maaf

Sumarzen mengaku telah ditelepon maskapai Nam Air terkait musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu pada Sabtu malam.

Maskapai, kata dia, meminta maaf.

"Pihak Nam Air menyampaikan permohonan maaf atas musibah ini, di dalam pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan itu memuat kru Nam Air lengkap," kata dia.


Ia menjelaskan, terdapat pilot dan kru yang hendak bertugas bersama anaknya di dalam pesawat itu.

Meski begitu, Sumarzen mengaku tak tahu rute penerbangan yang akan dilakukan anaknya itu.

"Tujuannya ke mana, saya tidak tahu," kata dia.

Cita-cita sejak kecil

Saat kecelakaan terjadi, Fadly berusia 28 tahun dan masih lajang. Menurut Sumarzen, Fadly menempuh sekolah penerbangan setelah mendapat gelar sarjana hukum dari Universitas Airlangga Surabaya.

Alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Surabaya itu langsung bekerja di maskapai penerbangan Nam Air setelah lulus dari serangkaian sekolah penerbangan yang dijalaninya selama tiga tahun terakhir.

"Menjadi pilot adalah cita-citanya sejak kecil," ucap Sumarzen.

Satu per satu kerabat tampak mendatangi rumah Sumarzen untuk menyampaikan belasungkawa atas musibah yang dialami putranya.

Mantan pejabat di perusahaan badan usaha milik negara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III ini terlihat tegar sembari menerima tamu-tamu yang terus berdatangan.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/11/08553851/kisah-kopilot-fadly-yang-menumpang-sriwijaya-air-sj-182-sempat-telepon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke