Salin Artikel

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Hujan Abu Tipis Turun di Boyolali

Ini terjadi setelah Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada pukul 08.45 WIB setinggi 200 meter arah luncuran ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur 600 meter.

"Iya, tadi hujan abu tipis terjadi. Tapi tidak semuanya (dusun) kena hanya yang dekat KRB III," kata Camat Selo, Joko Prihanto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Joko menyebut beberapa dusun di Kecamatan Selo yang terkena hujan abu tipis adalah Klakah dan Jrakah.

"Di sekitar Tlogolele juga hujan abu tipis  meliputi tujuh dusun di KRB III," kata dia.

Menurut Joko fase Gunung Merapi 2020 sudah selesai. Gunung Merapi memasuki fase 2021.

Berdasarkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (PPTKG), proses erupsi dan luncuran awan panas Gunung Merapi sudah terjadi.

"Sehingga kalau ada hujan abu itu wajar. Tadi pagi terjadi (awan panas) dan kemarinnya lagi juga terjadi luncuran awan panas kurang lebih sekitar 300 meter ke arah Magelang," kata Joko.

Mengenai pengungsi, kata Joko, warga kelompok rentan sudah dievakuasi ke tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) Tlogolele sejak Merapi dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) ke Siaga (level III).


Namun, para pengungsi sebagian memilih pulang ke rumahnya masing-masing karena terlalu lama tinggal di pengungsian.

"Dan yang bertahan sekarang ada sekitar 150 orang di Tlogolele," ungkap dia.

Joko pun mengingatkan warga yang kembali ke rumah diminta untuk kembali ke pengungsian mengingat Gunung Merapi yang terus mengalami peningkatan.

"Kami tidak lelah untuk meminta warga turun ke pengungsian. Bahkan kami menyiapkan waktu dan tenaga berupa kendaraan untuk menjemput warga turun ke pengungsian," terangnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/09/13454391/gunung-merapi-keluarkan-awan-panas-guguran-hujan-abu-tipis-turun-di-boyolali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke