Salin Artikel

Tanpa Subsidi, Perajin Tahu di Salatiga Terancam Gulung Tikar

SALATIGA, KOMPAS.com - Perajin tahu di Kota Salatiga, Jawa Tengah, mulai kesulitan memproduksi karena harga bahan baku kedelai mengalami kenaikan signifikan.

Agar tetap bertahan, mereka hanya memproduksi sesuai pesanan pelanggan.

Perajin tahu di RT 004 RW 004, Kalitaman, Salatiga Sukarman mengatakan, saat ini harga kedelai berkisar Rp 9.000 hingga Rp 9.300 per kilogram.

"Itu naik sangat tinggi, maksimal harga kedelai itu idealnya Rp 7.800 agar bisa berproduksi secara normal," jelasnya saat ditemui, Senin (4/1/2021).

Dia mengungkapkan, kondisi saat ini adalah yang paling berat dirasakannya selama membuat tahu.

"Saya tidak bisa menaikkan harga jual atau mengurangi ukuran tahunya, karena ini untuk menjaga pelanggan agar tidak lari. Apalagi saya khusus membuat tahu pong untuk tahu bakso atau tahu isian," kata Sukarman.

Saat ini, dia menjual tahu seharga Rp 30.000 untuk satu kotak atau 15 kilogram.

"Untuk produksi, biasanya per hari bisa 2,5 kuintal. Tapi sekarang hanya satu kuintal karena hanya melayani pelanggan," ungkapnya.

Sukarman berharap, pemerintah turun tangan untuk membantu perajin tahu dan tempe.

"Kalau pemerintah tidak memberi subsidi pasti perajin bangkrut. Usaha ini turun temurun sejak 1955, kalau tidak dibantu saat ini pasti akan gulung tikar," harapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/04/14282651/tanpa-subsidi-perajin-tahu-di-salatiga-terancam-gulung-tikar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke